www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Pandemi Covid-19 memantik berbagai inovasi dalam dunia pendidikan. Transformasi ini semakin diperkuat lagi dengan kolaborasi global yang dilakukan perguruan tinggi untuk ketahanan masa depan pendidikan di Indonesia bahkan di dunia.
Itulah yang diwujudkan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lewat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Mereka menyelenggarakan International Conference on Education Innovation (ICEI) dengan tema "Inspiring Global Collaboration for Future Innovation and Resilience in Facing Education Challenge during Pandemic" secara daring pada Sabtu, 10 September 2022.
Kegiatan yang rutin dilakukan sejak 2016 ini dihadiri beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu Prof. Susan Ledger dari University of Newcastle, Prof. Dr. Han Buxin dari Chinese Academy of Sciences Beijing, Prof. Richard Ferdig dari Kent State University, dan Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., Guru Besar Teknologi Pendidikan UNESA.
Pada kesempatannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., menyampaikan, konferensi internasional merupakan agenda penting yang harus terus dilakukan. Selain mendukung UNESA menjadi PTNBH. Namun, juga untuk memperkuat kolaborasi internasional dan membahas persoalan pendidikan di dunia serta terlibat dalam menyelesaikannya lewat inovasi.
“Arahnya nanti bisa dalam bentuk riset kolaborasi antar perguruan tinggi di dunia. Ini tentu sejalan dengan adanya rencana strategis UNESA,” paparnya.
Agenda ini memberikan ruang bagi para sarjana, peneliti dan praktisi untuk berbagi dan bertukar wawasan baru dan menginspirasi arah baru penelitian dan aplikasi yang relevan dengan situasi pasca pandemi.
Pada kesempatannya juga, ketua pelaksana ICEI 2022, Wulan Patria Saroinsong, S.Psi., M.Pd., Ph.D. membeberkan kegiatan itu memberikan utilitas guna menginspirasi kolaborasi dan inovasi global masa depan dan mempelajari ketahanan dalam menghadapi tantangan pendidikan selama pandemi.
Prof. Richard Ferdig memaparkan pandemi membawa dampak yang signifikan di semua aspek khususnya dalam dunia pendidikan. Banyak perubahan yang terjadi pada pembelajaran akibat pandemi. Tak sedikit pula muncul berbagai istilah di dunia pendidikan yang dikenal salah satunya pembelajaran secara sinkronus dan asinkronus. “Ini bagian dari inovasi untuk tetap menyelenggarakan pendidikan meski ruang dan aktivitas dibatasi di luar. Munculah pembelajaran daring dan berbagai variannya di tiap kampus,” bebernya.
Pekerjaan Rumah dan Anak
Sementara itu, Prof. Dr Han Buxin menjelaskan tentang hubungan tugas rumah atau PR dengan integritas kesehatan pada anak. Menurutnya, pemberian PR khususnya saat pandemi memiliki beberapa dampak positif dan negatif pada anak. Salah satunya membantu anak lebih dapat mengatur waktu serta prioritas pada dampak positifnya, dan perubahan adaptasi sosial serta emosi pada dampak negatifnya.
Berbeda dengan Prof. Susan Ledger, ia memaparkan hasil risetnya dalam tantangan yang dihadapi di dunia pendidikan khususnya di Indonesia dan Australia. Banyak kesamaan tantangan dari kedua negara, seperti kurangnya tenaga pengajar, serta adanya ketidakmerataan kualitas pendidikan yang didorong oleh faktor geografi negara.
“Tentunya tantangan tersebut dapat terselesaikan dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak dengan sumber daya manusia yang unggul khususnya menghadapi era pandemi seperti ini,” tandasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. menjelaskan tentang pengembangan keterampilan kolaborasi secara global. Ia membeberkan era pandemi, di mana pembelajaran harus dilaksanakan secara daring, tidak sedikit kegiatan pembelajaran terhambat karena keterbatasan pengajar dalam penggunaan teknologi.
“Maka dari itu, penggunaan teknologi secara tepat harus dimiliki oleh semua individu karena pada konteksnya kita sudah memasuki the era of unlimited learning,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, hadir juga Dr Ethel Agnes P Valenzuela, selaku direktur sekretaris Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Konferensi ini menghasilkan berbagai rumusan kolaborasi untuk melahirkan inovasi dan ketahanan pendidikan di masa depan. [HUMAS UNESA]
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: