“Setiap manusia memilki harapan dan impian. Ada yang kadarnya tinggi. Ada pula yang kadarnya rendah. Namun secara hakikat, setiap manusia pasti memiliki kedua hal tersebut (harapan dan impian)”
Begitulah salah satu yang menjadi prinsip Yuni Yulianti, alumni S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Surabaya yang kini tengah menyelesaikan studi Master of TESOL, Faculty of Education Monash University Australia. Perempuan asal Kabupaten Probolinggo itu memiliki harapan dan impian tinggi untuk dapat meraih kesuksesan.Meski latarbelakang kondisi perekonomian keluarganya kurang mampu, namun tidak membuatnya patah arang untuk menggapai impian tersebut. Sejak kecil, Yuni sudah terbiasa dengan tekun belajar. Ia tidak terlalu banyak bermain. Ia sangat terobsesi dapat menempuh pendidikan tinggi agar mampu mengubah nasib keluarga.
“Saya tidak ingin seperti orangtua dan saudara–saudara saya yang hanya bisa mengenyam pendidikan Sekolah Dasar bahkan tidak sampai lulus dan kebanyakan bekerja menjadi buruh bangunan atau pembantu rumah tangga dengan penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ungkap perempuan kelahiran 6 Maret 1992 tersebut.
Impian dan obsesi yang kuat untuk mengubah nasib itu seolah terjawab. Ia mendapat kesempatan melanjutkan studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Unesa melalui beasiswa Bidik Misi.
Sejak kuliah S1, Yuni sudah bisa mandiri. Setiap bulan, dia mendapatkan biaya hidup sebesar 600 ribu dari beasiswa Bidik Misi. Tentu saja, uang itu sejatinya belum mencukupi semua kebutuhannya sebagai mahasiswa untuk membayar sewa kos, makan dan kebutuhan sehari-hari, print tugas-tugas, dan kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa lain yang membutuhkan dana. Namun, ia berupaya mencukupkan dengan kebutuhan sehari-hari..
Agar mendapatkan nilai tambah, Yuni nyambi bekerja sebagai guru les di Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) dan guru ekstrakurikuler di salah satu SMP di Surabaya.
“Saya mengajar setiap hari pada sore hari. Terkadang malam hari setelah Maghrib sampai pukul 20.00 atau 21.00 Wib. Selain untuk mengamalkan ilmu, juga agar bisa mendapatkan uang tambahan untuk biaya keperluan kuliah lainnya,” ungkapnya. (RUS/bersambung)
Share It On: