www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (Perpres DBON) yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) mendapat respons positif dan dukungan dari berbagai stakeholder. Dua di antaranya datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Dalam acara yang dihelat di Hotel Double Tree by Hilton, Surabaya pada Jumat, 19 November 2021 itu, Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., menyambut baik dan mendukung implementasi DBON sebagai upaya peningkatan prestasi olahraga nasional. Ia menerangkan, Jawa Timur tengah melakukan identifikasi cabor-cabor olimpiade guna melakukan penguatan untuk para atlet dan pelatih.
Rencanakan pusat pembibitan atlet cabor olimpiade
Salah satu cabor unggulan Jatim adalah panahan yang selama sepuluh kali penyelenggaraan PON selalu menjadi juara umum. Itu merupakan potensi yang luar biasa bahkan bisa menjadi cabor unggulan Indonesia di ajang olahraga internasional. Selain itu, Jatim juga menyiapkan tempat pembibitan bagi atlet cabor-cabor olimpiade.
“Kami sudah punya lahan, sudah kami siapkan, tinggal nanti dipusatkan di mana untuk cabor ini dan di mana untuk cabor itu,” tukasnya. Dia percaya, talenta olahraga Jawa Timur sangat melimpah dan bisa mencatatkan rekor dan prestasi terbaik di tingkat olimpiade atau paralimpiade. “Ini adalah soalisasi yang strategis dan positif baik bagi atletnya, pelatihnya dan prestasi olahraga nasional tentunya,” ujarnya.
Siapkan Lab Anti-Doping
Sementara itu, Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menyatakan bahwa pihaknya sejak awal sudah mendukung penuh kesuksesan rancangan bahkan hingga implementasi DBON. Pihaknya sudah menyiapkan semuanya, SDM hingga sarpras. “Pemusatan latihan di UNESA, bahkan dosen-dosen kita arahkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan ekosistem olahraga nasional,” tandasnya.
Pria yang biasa disapa Cak Hasan itu menambahkan, pihaknya dan Menpora sudah membicarakan terkait pembangunan Laboratorium Anti Doping di UNESA. Sehingga nanti, tidak lagi ada persoalan dan sanksi soal doping terhadap para atlet tanah air yang berlaga di level internasional.
“Gedungnya kami sudah punya, dan dalamnya nanti akan diisi oleh Pak Menpora,” ujar Nurhasan. “Intinya UNESA selalu mendukung dan siap kapan pun untuk meningkatkan kualitas dan prestasi olahraga Indonesia,” tandasnya.
Fokus ke olimpiade dan paralimpiade
Dalam pengarahannya, Menpora RI, Dr. H. Zainudin Amali, S.E., M.Si, mengungkapkan akan komitmennya merangkul berbagai pihak untuk berkolaborasi meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Fokusnya ke depan adalah olimpiade dan paralimpiade. Ia menuturkan bahwa, tujuan hadirnya DBON adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional di level internasional, memperkuat kolaborasi seluruh stakeholder dan meningkatkan ekonomi.
Jatim tempatnya industri olahraga
Ia menambahkan, cakupan desain besar olahraga yaitu olahraga rekreasi, olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan industri olahraga (wisata olahraga). Jawa Timur termasuk daerah tempat berkembangnya industri olahraga. Dia mendorong daerah-daerah, termasuk Jawa Timur untuk terus mengembangkan potensi-potensi yang ada, termasuk industri olahraga yang mampu mendorong terwujudkan prestasi di tingkat internasional.
“Kalau kita serius dan komitmen, saya percaya, target Indonesia pada olimpiade dan paralimpiade ke depan akan tercapai. Kita bisa cetak para juara,” ucap Menpora semangat.
Informasi, sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (Perpres DBON) yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) tersebut dilakukan di 10 provinsi yang menjadi sentra olahraga nasional, salah satunya Jawa Timur dan UNESA sebagai dipercaya jadi tuan rumah.
Kegiatan tersebut dihadiri jajaran Menpora, Pemprov Jatim, DPRI pusat, DPRD, Pemkot Surabaya, Pimpinan dan pakar UNESA, para ketua dan pelatih berbagai cabor, jajaran federasi dan organisasi olahraga Jawa Timur dan para atlet yang tergabung dalam organisasi dan federasi olahraga Jawa Timur. Pada sesi inti, para peserta menerima materi sosialisasi dari para pakar dan dibahas juga oleh pakar lainnya. [Humas UNESA]
Share It On: