Tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Surabaya bakal berlaga dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XX di Universitas Lampung (Unila) pada 17-22 Juli. Dengan persiapan maksimal, wakil dari Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memasang target terbaik. Menurut Hadi Gunawan, kepala subbagian minat, penalaran, dan informasi mahasiswa Unair, pihaknya siap mengirimkan mahasiswa terbaik dalam ajang Pimnas. Mereka adalah lima finalis Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). ITS meloloskan sembilan kelompok PKM. Tak mau kalah, Unesa mengirimkan empat PKM. Menurut Prof Nur Iriawan PhD, ketua rombongan ITS, semua kontestan berpeluang meraih medali emas sebagai tanda menjadi yang terbaik. "Program pemerintah saat ini adalah energi, makanan, dan air. Bagaimana mahasiswa mampu membaca isu itu dan memberikan solusi lewat penelitian," katanya. Tema-tema tersebut sejak lama disosialisasikan para dosen ITS kepada mahasiswa. Kampus yang tahun lalu duduk di peringkat kedua itu pun siap melaju ke Lampung dengan berbagai program andalan, termasuk program pengabdian kepada masyarakat. Beberapa di antaranya adalah pemanfaatan kincir angin pada ladang garam sebagai alternatif, hidropower elevator rancang bangun alat pengangkut naik-turun dengan tenaga air, serta percepatan pembelajaran baca Alquran braille pada siswa SDLB tunanetra (pengabdian masyarakat). "Targetnya tentu minimal sama dengan tahun lalu atau lebih baik alias jadi juara," tegas Nur. Total, rombongan ITS berkekuatan 72 orang. Binti Cholifah dan Mochammad Arif Afifuddin, pembikin program percepatan baca Alquran braille, mengamini pernyataan Nur. Dia menyatakan telah semaksimal mungkin mengerjakan penelitian. Tim tersebut membikin metode yang memungkinkan para siswa tunanetra mampu membaca Alquran dalam waktu kurang dari delapan pertemuan atau hanya sembilan jam. Metode yang mereka bikin mengambil pendekatan persamaan huruf latin braille dan hijaiah. "Misalnya, huruf N dan nun atau ro? ? ? ? ? ? dan R. Yang sama kami kenalkan dulu," jelas Binti. Setelah itu, baru mereka mengenalkan huruf-huruf lain. Enam jilid Iqra mereka ringkas dalam dua buku. Mereka bekerja bersama tiga anggota tim lain dan lima tutor yang direkrut. Selain penilaian penelitian, stan yang menunjukkan jurusan-jurusan favorit masing-masing perguruan tinggi turut ditampilkan. ITS akan menampilkan workshop robot soccer. Mereka akan mengajari para siswa SMA cara membikin robot soccer dalam waktu singkat. Hal yang sama bakal dilakukan Unesa. Pembantu Rektor III Unesa I Nyoman Adika menyatakan, mereka bakal menampilkan stan tata busana. "Itu salah satu produk unggulan Unesa," ungkapnya. Rombongan Unesa berkekuatan 38 mahasiswa. Made berharap, untuk kategori kaligrafi, mereka bisa menang lagi seperti tahun lalu. (ara/may) Sumber : www.jawapos.com