Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Jatim dan Unesa kembali mengundur pengumpulan berkas portofolio untuk uji sertifikasi guru kuota 2007. Semula, para guru di-deadline pada 21 September (hari ini). Namun, kini pengumpulan berkas itu dibagi dua gelombang. Gelombang pertama pada 24-26 September untuk guru TK dan SD. Khusus untuk guru di Surabaya mendapat jatah 26 September. Sedangkan gelombang dua pada 23-26 Oktober untuk guru SMP/SMA/SMK dan PLB (pendidikan luar biasa). Guru Surabaya kebagian 24 Oktober. Menurut Bambang Sugiyanto, kepala bidang Tata Usaha Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, pengunduran jadwal pengembalian berkas itu karena kuota 2007 ini cukup banyak. Se-Jatim jumlahnya sekitar 23 ribu guru. Ada pun Surabaya mendapat jatah 1.981 guru. Dikatakan, pada gelombang pertama nanti, Surabaya mengumpulkan berkas 796 guru TK/SD. Pada gelombang kedua ada 1.185 berkas guru SMP/SMA/SMK dan PLB yang dikirimkan ke Unesa. Dengan pengunduran jadwal tersebut tentu masih ada kesempatan bagi para guru untuk memperbaiki kemungkinan kesalahan yang ada dalam berkas portofolionya. "Kami masih akan melakukan berbagai pembenahan. Sebab, kuota untuk Surabaya cukup banyak dibandingkan kota lain," ungkapnya. Kadispendik Sahudi menjelaskan, berkaca dari hasil sertifikasi 2006, pihaknya berharap guru yang mengikuti sertifikasi kuota 2007 bisa lebih akurat dan lengkap dalam menyusun berkas. "Cek ulang apakah dokumen yang disertakan sudah sesuai yang dicantumkan. Ada perbedaan antara dua hal itu menyebabkan tidak dapat poin penilaian," katanya. Menurut dia, hasil sertifikasi kuota 2006 yang kurang menggembirakan tersebut hendaknya dijadikan pelecut bagi guru untuk meningkatkan kompetensi. Misalnya, menempa diri dengan berbagai pelatihan dan workshop pengembangan diri. "Dengan demikian, ke depan lebih memenuhi syarat dan tak perlu mengulang untuk mengikuti pelatihan karena gagal," katanya. (kit) Sumber : www.jawapos.com