Pada rapat terbuka senat, dalam rangka Dies Natalis ke-48 Unesa yang digelar di Gedung Serba Guna (GEMA) Kampus Unesa Ketintang ini, menghadirkan ketua Komnas HAM, Dr. Otto Nur Abdullah, M.A., sebagai pembicara tamu Dalam pidato ilmiahnya, Otto membahas tentang bangsa, negara, nasionalisme, dan hak asasi manusia. "Indonesia adalah negara yang dibentuk oleh bangsa. Namun secara tidak sadar, saat ini bangsa sudah menjadi persembahan untuk negara," ujarnya. Bangsa menjadi proyek nasionalisme dan politik sehingga tidak mampu menampung kemajemukan bangsa.
Untuk mengatasi karut-marut tersebut, peran generasi muda sangat dibutuhkan. Merekalah yang akan mengoreksi ketumpangtindihan hak asasi manusia yang mendera bangsa, ungkap Otto.
Di akhir pidatonya, Otto juga melaporkan bahwa Pemerintah Daerah adalah terlapor utama di Komnas HAM, melebihi korporasi dan kepolisian. Sesungguhnya perlindungan HAM adalah tanggungjawab negara, khususnya pemerintah. Perlindungan itu salah satunya dapat diwujudkan dengan pemberian santunan kepada ahli waris korban kekerasan hak asasi manusia. Mulai dari hal-hal kecil tersebut, keseriusan pemerintah dalam melindungi tiap warga negaranya dapat dipertanggungjawabkan, terang Ketua Komnas HAM periode 2012 2017 ini (San/syt).
Share It On: