www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya – Menjelang tahun ajaran baru 2020/2021, sekolah seolah berlomba-lomba untuk melakukan promosi guna mendapatkan peserta didik baru. Melakukan hal tersebut tidaklah salah, apalagi bagi sekolah swasta ditambah lagi kondisi pandemi covid-19 saat ini.
Lantas bagaimana memasarkan pendidikan yang jitu? Hal itulah yang dikupas dalam acara Ngobrol Santai Pendidikan via online yang diselenggarakan Prodi S1, S2, dan S3 Manajemen Pendidikan FIP Unesa pada Sabtu (25/7) dengan tajuk “Bagaimana Pemasaran Pendidikan yang Jitu?”
Kegiatan ngobras kali ini dihadiri narasumber Muammal Jasin selaku Direktur Eksekutif Nurul Fikri Islamic Education Center sekaligus mahasiswa S2 Jurusan Manajemen Pendidikan Unesa. Moderator kegiatan dipandu langsung oleh Ketua Prodi S2 Dr. Erny Roesminingsih, M.Si.
Obrolan tersebut mengupas tuntas mulai bagaimana merencanakan pemasaran, pelaksanaan pemasaran hingga evaluasi pemasaran. Menurut Erny, pemasaran itu gampang-gampang susah. Permasalahan terkait pemasaran yang selalu terjadi, terang Erny adalah perencanaan pemasaran yang tidak lengkap atau kompleks yang akan berimbas pada pelaksanaan dan kualitas sekolah.
Sementara itu, Ammal menyampaikan banyak sekolah yang salah memaknai pemasaran sebagai promosi. Padahal, promosi itu hanyalah sebagian kecil dari pemasaran. Ammal menambahkan, pemasaran harus dilakukan sepanjang waktu tahun ajaran baru, bukan pada awal tahun ajaran baru saja.
“Pemasaran yang utama adalah perencanaan, bagaimana sekolah bisa menganalisa visi dan misi, SWOT, maupun eksternal sekolah yakni masyarakat dan kompetitor sekolah,” tandasnya. (nov/sir)
Share It On: