gambar headline
Unesa.ac.id., SURABAYA—Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Teater Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Pentas Perdana (PENA) untuk angkatan 2023 di Gedung Sawunggaling, Kampus Lidah Wetan pada Kamis, 22 Februari 2024. Tema yang diusung kali ini adalah ‘Kala Rasa Membuai dalam Pentas Perdana (Karya Buana)’.
Membawakan dua naskah drama, yakni ‘Sidang Para Setan’ dan ‘Boenga Reomah Makan’, pentas ini berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) KKM Sendratasik menghadirkan penampilan pantomime, live musik, dan tari kontemporer.
Dr. Setyo Yanuartuti, M.Si., Koorprodi S-1 Pendidikan Sendratasik menyampaikan bahwa karya seni merupakan hasil dari proses kreasi yang menggambarkan ekspresi individu. Dalam konteks ini, kegiatan seperti ini menjadi sarana untuk mengembangkan ekspresi mereka.
gambar ekspresi pemeran
Menurutnya, kegiatan ini berhasil menciptakan karya seni yang merupakan tanda keberhasilan dalam proses berkarya.
Syaiful Qadar Basri, S.Pd, M.Hum., pembina KKM Teater Sendratasik, mengungkapkan keberhasilan pelaksanaan acara "Pena", yang merupakan agenda kedua dari program kerja Sendratasik tahun ini.
Acara tersebut berhasil dilaksanakan dengan lancar, menandai keberhasilan kolaborasi antar anggota. Basri menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam membiasakan peserta dengan pengalaman berharga dari kegiatan tersebut.
gambar pemotongan tumpeng
Lebih lanjut, dia menyatakan kolaborasi ini berhasil membentuk sinergi positif antara anggota baru (angkatan 2023) dan kakak tingkat, menumbuhkan suasana tanpa adanya senioritas yang kaku.
Ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memperkuat komunitas dan meningkatkan kualitas interaksi antar-anggota Teater Sendratasik.
Syahroni Kurniawan, ketua pelaksana pentas perdana ini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang pengenalan mahasiswa baru jurusan Pendidikan Sendratasik di bidang pementasan karya teater.
Rio Boger, sutradara naskah ‘Sidang Para Setan’ mengatakan bahwa kelompoknya akan membawakan kisah soal kritik politik dan sosial. Ia berharap, pementasan ini dapat memotivasi para pelaku seni.
www.unesa.ac.id
“Apapun halangannya, proses kreatif harus terus berjalan. Pementasan ini merupakan wujud kecintaan kami terhadap dunia seni,” ucap Rio.
Sementara itu, Yoga Yan Wardana selaku sutradara naskah ‘Boenga Roemah Makan’ menceritakan kisah yang dibawakannya adalah mengenai wanita cantik idaman banyak pria yang jatuh cinta dengan pria yang justru tidak terduga. Memakan waktu persiapan satu bulan, ia berharap kegiatan ini berhasil menjadi ajang pengenalan untuk mahasiswa baru.
“Pentas perdana ini merupakan tolak ukur untuk kami, sehingga mahasiswa baru Sendratasik nantinya akan lebih mudah ketika menggelar kegiatan serupa di kemudian hari,” ujar Yoga.[]
***
Reporter: Erza Angelia/Sindy Riska
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: