Sosialisasi MBKM sesi IV fokus program KKN untuk pengembangan desa wisata.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali menggelar sosialisasi Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan fokus membangun desa berkelanjutan. Kegiatan ini diadakan secara daring pada Kamis, 4 Juli 2024.
Afifan Yulfadinata, S.Pd., M.Pd., Kepala Seksi Membangun Desa Wirausaha dan Bela Negara, menyampaikan bahwa KKN Tematik UNESA pada tahun ini memiliki dua skema proyek, yaitu KKN Kebangsaan dari kementerian dan skema reguler. Pada tahun ini focus KKN Tematik regular berfokus pada membangun desa di bidang pariwisata.
"Program ini tentunya bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa dalam pengembangan pariwisata yang relevan dengan potensi lokal, mendukung pembangunan ekonomi desa, pelestarian budaya dan lingkungan, serta menghadapi tantangan global," jelasnya.
Ada beberapa desa dampingan yang akan menjadi rujukan KKN-T UNESA yang sebelumnya telah berkolaborasi dengan East Java Ecotourism Forum (EJEF). Adapun daerah yang berkolaborasi meliputi Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Tuban.
Seperti biasa, monitoring dan evaluasi program akan dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) serta penilaian mahasiswa akan dilakukan oleh perangkat desa dan DPL. Terkait kegiatan KKN ini juga dijadwalkan akan dilaksanakan mulai September 2024 hingga Desember 2024.
Latas belakang urgensi keterlibatan mahasiswa dalam mendorong pembangunan desa dan pengembangan desa wisata.
Dr. M. Jacky, M.Si., Kasubdit Pertukaran Mahasiswa dan Mobilitas Akademik, menekankan pentingnya prioritas ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan fokus pada salah satu bidang tertentu.
KKN Tematik ini akan tetap dikonversi ke dalam skema kredit akademik, sehingga mahasiswa dapat belajar bermasyarakat khususnya di desa. Pada saat yang sama KKN ini juga dinilai penting karena secara tidak langsung membangun branding institusi perguruan tinggi.
Dr. Jacky juga menjelaskan bahwa program KKN ini merupakan salah satu program program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat dikonversi sebesar 20 SKS. Hal itu tentunya memungkinkan mahasiswa untuk memaksimalkan pembelajaran mereka di lapangan.
"Seperti halnya dengan program MBKM lain lainnya, KKN ini juga memakai Sistem Informasi KKN (SIM-KKN) yang tidak memiliki tenggat waktu yang ketat seperti SIAKADU," terangnya.
Ia menegaskan mahasiswa tidak perlu khawatir tentang nilai yang tidak terinput jika tanggal input sesuai dengan kalender akademik sudah berakhir. Pasalnya sIMKKN ini dirancang sangat fleksibel.
Program KKN Tematik ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat desa, dengan berbagai proyek yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. [*]
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA), dan Fionna Ayu Shabrina (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: