Bimtek kerja sama pusat literasi Unesa dan Dispendik
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Pusat Literasi LPPM bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Surabaya menggelar acara “Bimtek Pengembangan Literasi dan Numerasi untuk Persiapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)” pada Selasa, 25 Juni 2024.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas dari peran Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dr. Martadi, M.Sn., dan Sub-Koordinator Kurikulum Sekolah Menengah Surabaya, Atiko.
Acara yang diikuti 321 wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMP ini dilaksanakan di lima wilayah, yakni di Surabaya pusat , Surabaya Barat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, dan Surabaya Selatan. Latar bidang ilmu (mata peajaran) para waka kurikulum bervariasi, ada yang Agama, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, PJOK, Seni-Budaya, dan lain-lain.
Di Surabaya Selatan atau tepanya di SMPN 12 Surabaya, acara dibuka Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh didampingi Kepala Bidang Sekolah Menengah, Ahmad Sya’roni, dan Kepala Sekolah SMPN 12 Surabaya.
Dalam sambutannya, Kadispendik Surabaya menyampaikan bahwa guru perlu update dan upgrade pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti perkembangan zaman dan melaksanakan pembelajaran yang terbaik untuk peserta didiknya.
Selain mengajar, guru perlu menyiapkan perangkat pembelajaran dan perangkat penilaian untuk menunjang pembelajarannya. Oleh sebab itu, pengembangan literasi dan numerasi untuk persiapan asesmen, khususnya ANBK menjadi penting untuk dilakukan.
Kegiatan ini pada dasarnya juga merupakan komitmen bersama antara PDM-10 (PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah) dan Pusat Literasi, LPPM, UNESA untuk meningkatkan literasi dan numerasi di semua wilayah di Indonesia, termasuk di Surabaya.
Kegiatan Bimtek Pengembangan Literasi dan Numerasi menyasar semua sekolah di Surabaya.
Pada awalnya, sasaran kegiatan adalah sekolah yang memiliki nilai rapor pendidikan rendah (kategori K-1 dan K-2). Akan tetapi, dengan pertimbangan bahwa rapor pendidikan bisa naik-turun dan untuk memotivasi para guru untuk terus update dan upgrade, di Surabaya bimtek dilakukan untuk semua sekolah, khususnya SMP.
Dalam paparannya mengenai literasi membaca, Kisyani Laksono, selaku narasumber, mengajak para waka kurikulum untuk mengerjakan soal serta menelaah soal AKM yang ada. Telaah soal dilakukan secara berkelompok sehingga memunculkan diskusi antarpeserta.
Dalam diskusi, pendapat dan jawaban yang berbeda memicu sifat melit (keingantahuan yang mendalam) terhadap hal yang didiskusikan. Dalam diskusi dan tanya jawab tampak bahwa kemampuan dan praktik sosial para wakakurikulum cukup bernas.
Abdul Haris selaku narasumber numerasi menyampaikan numerasi yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Materi yang disampaikan dapat diakses melalui HP peserta sehingga memudahkan mereka untuk mengikuti dan berlibat dalam keagiatan.
Waktu yang terbatas tidak menjadi kendala yang berarti karena materi disampaikn secara padat sehingga peserta aktif berdiskusi dan menelaah. Ke depan, secara lebih khusus dimungkinkan bimtek untuk MGMP dengan pelatihan dan pendampingan yang lebih mendalam ke arah pengembangan AKM.[]
***
Penulis: Tim Pusat Literasi LPPM UNESA
Foto: Tim Pusat Literasi LPPM UNESA
Kurator: @zam*
Share It On: