Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Unesa kembali mengadakan Bakti Karya Mahasiswa (BKM). Kegiatan sosial tahunan ini merupakan kegiatan yang ke-22. Selama sepuluh hari, sejak 23 Januari-2 Februari 2010 mereka mengadakan berbagai kegiatan. Mulai penyuluhan pola hidup sehat, pengobatan masal tanpa biaya, dan kesehatan ibu dan balita, hingga pelatihan pembelajaran kreatif untuk anak-anak tingkat SD, TK, dan PAUD. Kegiatan unggulan tahun ini adalah pelatihan pembuatan kripik biji durian. Jenis pelatihan yang dilakukan selalu berbeda setiap tahun, disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah tujuan kegiatan, papar Drs. Husni Abdullah, Pembina UKKI Unesa. Pembuatan kripik biji durian ini sangat sederhana sebagaimana pembuatan kripik pada umumnya. Bedanya bahan dasar kripik berasal dari biji buah durian. Masyarakat di sana belum tahu cara pemanfaatan biji durian menjadi olahan yang bernilai ekonomis. Fakta ini diakui oleh kepala desa Carangwulung, M. Arief, bahwa memang tingkat sumber daya manusia masyarakatnya masih tergolong rendah. Oleh karena itu, saya senang sekali dengan kedatangan para mahasiswa. Semoga waktu yang singkat tersebut dapat dioptimalkan semaksimal mungkin, paparnya. Cara yang sederhana dalam pembuatan kripik biji durian cukup diminati warga. Bahan-bahan yang diperlukan cukup mudah didapat, apalagi pada musim-musim durian seperti sekarang ini. Bahan utama yang perlu disiapkan, tentu saja biji buah durian, gula, minyak goreng, dan air. Biji buah durian terlebih dahulu dibersihkan, kemudian dikupas kulitnya dan diiris tipis. Sementara itu gula dilarutkan ke dalam air. Setelah larut, masukkan irisan biji buah durian ke dalam larutan gula. Tunggulah beberapa menit, lalu goreng hingga kecoklatan, dan tiriskan. Selanjutnya, kripik biji buah durian bisa langsung dinikmati dalam keadaan dingin. Untuk hasil yang lebih gurih, hanya cukup ditambahkan garam atau penyerap masakan. Tips praktis yang bisa langsung dipraktikkan di rumah. Tidak hanya nikmat, tetapi biji buah durian ini juga bergizi. Setiap 100gr biji buah durian, ternyata mengandung 67gr air, 28,3gr lemak, 2,5gr karbohidrat, 2,5gr protein, 1,4gr serat, energi sebesar 520 kJ, vitamin B1, B2,C dan kalium, kalsium, serta fosfor. Sepuluh hari yang sarat kegiatan tidak menyurutkan semangat mahasiswa karena mereka mendapat dukungan penuh dari masyarakat desa. Terbukti, warga yang terlibat dalam berbagai kegiatan turut berpartisipasi aktif, terutama anak-anak. Potensi anak-anak juga dikembangkan melalui Festival Anak Sholeh (FAS). Mereka didandani layaknya da i cilik, mengikuti lomba cerdas cermat, bersholawat, LRII, tartil, menata huruf hijaiyah, dan mewarnai gambar-gambar Islami yang memang tujuan utamanya adalah menanamkan kereligiusan beragama sejak dini. Tidak mudah melatih anak-anak dalam waktu singkat seperti itu, tetapi sebagai calon pendidik, para mahasiswa telah dapat membuktikan kemampuannya dengan kesuksesan dan kelancaran anak-anak dam FAS. Warga juga dilibatkan dalam permainan voli antardusun. Maka terjadilah keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Di akhir kegiatan diselenggarakan pengajian akbar untuk lebih mengakrabkan warga dan mahasiswa serta menjalin silaturahim yang lebih erat. Semoga UKKI pada khususnya dan Unesa pada umumnya mampu menciptakan atmosfer baru yang bermanfaat sebagaimana yang sudah diberikan kepada masyarakat selama ini. Amin. (Humas)