www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Fakultas Teknik mengukuhkan sekitar 247 lulusan sarjana pada Yudisium yang diselenggarakan di Auditorium, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus Ketintang pada Rabu, 8 November 2022. Acara ini mengusung tema “Yudisiawan/Yudisiawati Siap Berkompetisi serta Memiliki Kompetensi dan Adaptif”.
Rincian lulusan berdasarkan prodi yaitu 15 lulusan prodi S-1 Pendidikan Teknik Elektro, 34 lulusan S-1 Teknik Elektro, 27 lulusan S-1 Pendidikan Teknik Mesin, 26 lulusan S-1 Teknik Mesin, 14 lulusan S-1 Pendidikan Teknik Bangunan, 17 lulusan S-1 Teknik Sipil dan 23 lulusan dari S-1 Pendidikan Tata Boga.
Kemudian, ada 9 lulusan S-1 Pendidikan Tata Rias, 13 lulusan S-1 Pendidikan Tata Busana, 1 lulusan S-1 Gizi, 12 lulusan S-1 Pendidikan Teknologi Informasi, 32 lulusan S-1 Teknik Informatika, dan 24 lulusan S-1 Sistem Informasi.
www.unesa.ac.id
Dekan FT, Dr. Maspiyah, M.Kes., menyampaikan bahwa yudisium merupakan tanda mahasiswa telah menyelesaikan kewajiban belajarnya di perguruan tinggi dan berhak menyandang gelar sarjana.
Dia menyebut selesainya berkuliah di UNESA bukan berarti selesai dalam berkarya, tetapi juga harus terus berkarya dan mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan di tengah masyarakat.
“Lulusan UNESA harus punya keterampilan yang handal di lingkungan masyarakat tentunya, tidak hanya di kampus. Keterampilan ini harus terus dikembangkan,” terangnya.
Dia menambahkan, ada tiga kelompok lapangan kerja lulusan UNESA yakni sebagai satuan pendidikan, dunia usaha dan industri dan entrepreneur.
“Tetap berkolaborasi dalam komunikasi dunia kerja karena kompetensi ini sangat dibutuhkan di samping keterampilan bidang yang dimiliki. Kekurangan bukan menjadi masalah dalam berinovasi dalam karir, terus mencoba dan jangan berhenti berkarya,” ujarnya.
Kirana Meliana, salah satu yudisiawan disabilitas dari S-1 Sistem Informasi, menyebut bahwa kekurangan bukanlah hambatan untuk meraih cita-cita. Dengan niat dan tekad yang kuat ia dapat menyelesaikan pendidikannya di instansi pendidikan hingga perguruan tinggi. “Saya percaya hambatan sebenarnya peluang untuk mengembangkan diri lebih jauh. Dengan begitu kita belajar banyak hal,” ucapnya.
“Tentu ini bukanlah akhir dari belajar, justru ini awal dari belajar yang sebenarnya sekaligus pembuktian dari apa yang kita dapatkan di kuliah selama ini. Habis ini pun saya akan lanjut belajar, karena dari kekurangan yang saya miliki tidak membuat menyerah dan harus terus semangat,” tandasnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: