www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Guna meningkatkan mutu pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Unesa menggelar Rapat Terbuka Senat Dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar (Gubes) dan Tasyakuran Prestasi Unesa pada Senin, 29 Maret 2021 di Graha Unesa Lidah Wetan. Rapat tersebut dibuka oleh Ketua Senat Unesa Prof. Dr. H. Haris Supratno, M.Pd dan para Gubes dikukuhkan oleh Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan., M.Kes.
Ada empat Guru Besar yang dikukuhkan pada kesempatan itu, Prof. Drs. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D., sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Linguistik di Fakultas Bahasa dan Seni. Prof. Dr. Nita Kusumawati, S.Si., M.Sc., sebagai Guru Besar bidang ilmu Kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selain itu, Prof. Dr. Suryanti, M.Pd., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan IPA di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Prof. Dr. Hj. Sri Joeda Andajani, M.Kes., sebagai Guru Besar bidang ilmu Teknologi Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan.
Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes mengatakan bahwa pengukuhan Guru Besar Unesa tersebut merupakan salah satu upaya Unesa dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Unesa. Selain itu, sebagai bentuk percepatan Unesa menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dan menjadi kampus berstandar Internasional.
Nurhasan berharap, dengan bertambahnya para Guru Besar dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian Unesa kepada masyarakat. “Unesa optimis, para Gubes dan SDM-nya bisa membawa Unesa menjadi kampus yang inovatif, kreatif, dan kolaboratif dalam melahirkan karya-karya positif bagi kemajuan masyarakat dan bangsa,” ujarnya. “Pokoknya, Unesa satu langkah di depan, harus segera PTN-BH dan menjadi World Class University,” sambungnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd memaparkan bahwa untuk menuju PTN-BH, ada beberapa syarat yang harus dipersiapkan secara matang, salah satunya yakni SDM yang unggul dan bermutu. Karena itu, Unesa membentuk tim pendampingan khusus bagi para kandidat yang diusulkan menjadi Guru Besar. Juga untuk para dosen yang masih magister didorong ke jenjang doktoral.
Selain itu, ada banyak upaya yang sudah dilakukan Unesa sebagai langkah percepatan alih status Unesa dari PTN-BLU ke PTN-BH. “Kita punya tim percepatan alih status dan tahun ini Unesa kejar semuanya rampung dan harapannya tahun depan Unesa sudah bisa menjadi PTN-BH,” ujar Bambang semangat.
Selain mengukuhkan Guru Besar, pada kesempatan itu, Unesa gelar tasyakuran atas ragam prestasi yang dicapai Unesa sepanjang tahun 2020. Beberapa di antaranya seperti juara pertama nasional Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Akreditasi ASIIN atau akreditasi internasional lima prodi FMIPA dan juara terbaik tiga Humas Perguruan Tinggi Anugerah Humas Dikti 2020. Selain itu, WTP selama lima tahun berturut-turut, serta mendapat penghargaan dari KPPN sebagai Pengelola Terbaik Dana Hibah Luar Negeri, Islamic Development Bank (IDB).
Sebagai bentuk empati dan menyebarkan semangat berbagi. Pada kesempatan itu Unesa mengundang 100 anak yatim dan membagikan tali asih kepada anak-anak yang datang dari berbagai yayasan di Surabaya. Daniswara Rachman Candra Nengtyas dari TPQ Fathul Jadid, Babatan Mukti, Surabaya mengaku senang bisa hadir pada acara tersebut.
Baginya, yang terpenting adalah bukan bingkisan, tetapi semangat di balik itu untuk terus belajar dan menjadi anak yang lebih baik dan membanggakan semua. “Senang dan jadi ada semangat belajar. Terima kasih Unesa, dan terima kasih semuanya,” ujar anak 13 tahun itu. Acara tersebut juga dirangkaikan dengan tausiah keagamaan dan doa bersama yang dipimpin oleh KH Agoes Ali Mashuri atau yang biasa dikenal dengan Gus Ali. Lalu acara diakhiri dengan pidato penutupan senat oleh Ketua Senat Unesa. (Humas Unesa)
Share It On: