www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Janottama Dharmmesta Fawwaz Yudianto terpilih sebagai peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. Dia mendapat kesempatan kuliah gratis selama satu semester di The University of Adelaide, Australia.
Mahasiswa prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu menceritakan bahwa untuk bisa lolos program tersebut, perjalanannya cukup menantang. Bahkan awalnya dia awalnya sempat ragu dengan esai yang ditulis sebagai syarat mengikuti program tersebut. Terlebih ini kali pertama dia mendaftar program berutan Kemendikbudristek itu.
Sebelumnya sempat ingin mencoba, kata pria yang akrab disapa Anon itu, tetapi tidak kesampaian karena masa pendaftaran sudah tutup. “Saya dulu mau daftar nekad saja sih ceritanya. Namun, pendaftaran sudah tutup. Nah, sejak itu saya persiapkan diri dengan matang untuk mendaftar IISMA yang tahun ini,” ucapnya.
Saat proses seleksi, Anon sempat ragu dengan esai yang dibuat buat sebagai salah satu syaratnya. Namun, dia melakukan yang terbaik, riset sana sini termasuk berkonsultasi dengan dosen dan alumni IISMA untuk memastikan esai dan persyarakat lainnya sudah sesuai standard.
“Setahun persiapan itu sebenarnya saya manfaatkan untuk belajar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, tes secara bertahap sampai skor bahasa Inggris memenuhi syarat yang dibuktikan dengan sertifikat. Bagi saya, aspek kebahasaan sebagai syarat penting yang harus dikantongi, sebab tujuannya kampus luar negeri,” tambah Anon.
Dalam program itu, Anon sengaja memilih Australia sebagai negara tujuan belajarnya. Sebab, dia ingin mempelajari cyber psychology atau psikologi siber; merupakan studi perilaku manusia dalam konteks interaksi manusia dan internet. Studi ini berkembang di berbagai negara termasuk Australia.
Anon juga mengaku tertarik dengan beberapa mata kuliah yang disediakan. Menurutnya ada beberapa mata kuliah yang ditawarkan bersifat multidisiplin yang menggabungkan beberapa bidang menjadi satu. “Contohnya ada Cognitive Science itu yang menggabungkan bidang psikologi, komputer, saraf, dan filsafat yang bikin saya tertantang ambil itu,” jelasnya.
Dia mengatakan ada empat mata kuliah yang sejalan dengan psikologi siber. Cabang dari psikologi itu masih belum banyak di Indonesia sehingga perlu kajian lebih lanjut dengan kondisi seseorang sekarang. “Psikologi siber ini masih baru dimana ada hubungan psikis seseorang dengan teknologi yang digunakan, ditambah pemakaiannya juga berdampak dengan perkembangan anak,” terangnya.
Tidak hanya berkuliah di luar negeri saja, Anon juga berencana terlibat dengan beberapa organisasi atau komunitas yang membantu menyelesaikan permasalahan di Indonesia dengan inovasi dan pemikiran yang baru.
Mahasiswa kelahiran Yogyakarta ini berinisiatif mengembangkan program tentang psikologi siber berbasis laman web yang didukung minat lainnya di ilmu komputer, sehingga dia dapat memfasilitasi kajian tentang ilmu psikologi yang dikaitkan dengan penggunaan teknologi.
“Kira-kira itu rencana saya ke luar negeri. Mengenai rahasia lolos IISMA kalau saya sih tidak menyerah itu intinya. Kalau gagal ya coba lagi. Belajar dari kegagalan, matangkan persiapan dan penuhi apa yang menjadi syarat dan ketentuan. Perlu juga konsul dengan dosen, alumni IISMA untuk memastikan persiapan sudah matang," ucapnya. []
***
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Dharmmesta Fawwaz Yudianto
Share It On: