Surabaya - Dalam rangka meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dosen Unesa, Pusat Bahasa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan lima kelas khusus bagi para dosen Unesa di Pusat Bahasa (Pusba), Prigen, dan Trawas pada tanggal 25 Juli-5 Agustus. Dalam kegiatan ini Pusba mendatangkan beberapa narasumber langsung dari Native Speaker, salah satunya adalah Prof. Jim Sehlen, Ph.D dari Ohio State University Amerika Serikat.Professor berdarah Jerman ini juga sempat memberikan kuliah tamu di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, bertempat di ruang Seminar T4 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Kamis (28/07/2016). Kuliah tamu ini mengambil tema "Research Trends in Cross Cultural Communication" (Tren Penelitian Komunikasi Lintas Budaya) di hadiri oleh 38 dosen Bahasa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa.
Pada acara ini, Professor Jim memaparkan peluang-peluang riset dan rintangan-rintangan yang dilaluinya, berkaitan dengan komunikasi lintas budaya, serta bagaimana culture shock atau gagar budaya yang sering di alaminya ketika berpergian keluar negeri. Selain itu, Professor Jim juga membagi pengalamannya saat masih menjadi Kolonel di Angkatan Laut Amerika, dimana ia dapat mengamati bagaimana Bahasa digunakan pada wilayah-wilayah tertentu yang tak terduga.
Drs. Moch. Khoiri, M.Si. selaku Kepala Pusba serta ketua pelaksana kuliah tamu ini menjelaskan bahwa Professor Jim menggunakan pengalaman pribadi untuk bercerita agar lebih mudah dipahami. "Kekayaan pengalaman dan pengetahuan Prof. Jim ini bagi praktis mungkin tidak seberapa penting, tapi bagi yang dapat menangkap itu menjadi luar biasa karena banyak pemicu-pemicunya," ungkapnya.
Selain dalam rangka meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dosen Unesa, kuliah tamu ini juga bertujuan untuk mengisi nilai akreditas Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Drs. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum. "Professor Jim dibawa kesini dalam rangka untuk mengisi nilai akreditasi jurusan karena kalau kita ada kuliah tamu dari pakar dari luar negeri itu dapat menambah nilai menyangkut nilai lembaga itu sendiri," imbuhnya. (Nna/Andini/Humas)
Share It On:
