www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id - Surabaya, Menjaga imunitas untuk menghadapi wabah covid-19 tidak hanya dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan atau berolahraga saja tetapi juga harus memperhatikan kondisi psikologis. Dalam kondisi sulit seperti ini, setiap orang rentan stres. Untuk itulah Universitas Negeri Surabaya meluncurkan layanan konsultasi psikologi secara online melalui hotline Unesa Crisis Centre (UCC).
Dr. Diana Rahmasari, M.Psi., sekretaris UCC menyebut layanan secara daring dilakukan untuk mendukung himbauan pemerintah tentang physicial dan social distancing. Dengan adanya penyebaran virus COVID-19, layanan secara langsung atau tatap muka tidak mungkin dilakukan karena akan membuat kontak satu dengan yang lain.
“Semua layanan di berbagai bidang industri menggunakan online, tak terkecuali layanan konseling. Kecuali terdapat permasalahan psikologis yang bersifat berat seperti depresi yang kemudian mengarah pada upaya bunuh diri, self harm, insomnia, kehilangan kendali diri, agresifitas berlebihan, amarah tak terkendali, gaduh gelisah, kecemasan berlebihan sehingga mengarah perilaku paranoid yang mengganggu produktivitas sehari-hari.” Jelas Diana
Ketua Jurusan Ilmu Psikologi ini meyakini menjaga kondisi psikologis sangatlah penting di tengah wabah COVID-19. Menurutnya, kondisi psikologis yang baik seperti membangun emosi positif yang bahagia tenang, damai akan meningkatkan sistem imunitas. Sedangkan individu yang dalam kondisi stress akan mendorong berperilaku yang tidak sehat seperti merokok, makan berlebihan, kurang tidur. Hal ini akan menyebabkan menurunnya kualitas fisik dan imunitas seseorang.
“Kondisi fisik dan psikologis seseorang itu diibaratkan dua sisi mata uang yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Saat individu merasa cemas, mengalami konflik, stress, akan mengirimkan pesan ke saraf otonom. Saraf ini berhubungan dengan kendali organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, paru-paru, lambung, system limfa. Gangguan pada saraf otonom akan mengakibatkan gangguan regulasi frekuensi denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan psikologis dengan mempertahankan kondisi emosi positif sangat penting dalam menjaga imun.” Tutur Diana
Salah satu yang menikmati layanan tersebut adalah Ferda, mahasiswa Pascasarjana PLB yang pada saat itu mengalami demam dan belum sembuh selama tiga hari berturut-turut saat baru kembali dari Jogja. Ia mengalami panik kemudian menghubungi tim UCC untuk berkonsultasi mengenai kesehatan dan kondisi psikisnya pada saat itu. Ia mengaku terbantu dengan konsultasinya kepada Tim UCC,
“Alhamdulillah, ibunya sangat jelas memberi arahan. Saya juga diberi hypnotheraphy untuk menurunkan stress saya. Sekitar empat hari rutin saya dengarkan. Saran untuk stop menggunakan media sosial sementara waktu juga masih saya lakukan dan itu berpengaruh sekali dalam menurunkan kekhawatiran saya”, ucapnya.
Ferda mengharapkan mahasiswa Unesa lebih bisa memanfaatkan bentuk konseling yang disediakan pihak kampus. Ini karena kebutuhan mengkondisikan stres juga penting untuk dilakukan di tengah krisis seperti saat ini. Ia juga berharap jika suatu saat akan ada kegiatan bersama yang dilakukan UCC bersama mahasiswa untuk mengalihkan stres secara berkelompok. (Humas Unesa)
Share It On: