Kini olimpiade tak hanya identik dengan ajang olahraga. Unesa setiap tahun menggelar Olimpiade di berbagai bidang ilmu. Salah satunya Olimpiade Kimia (Olkim). Olkim yang digelar HMJ Kimia tahun ini mengangkat tema "Explore Your Scientific Intelligence With Chemistry Olympiad 2013". Minggu (29/9) kemarin merupakan babak penyisihannya. Tak kurang dari 1500 peserta datang dari berbagai sekolah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Mereka yang lolos pada babak itu akan melaju ke babak semifinal dan final yang dilaksanakan dalam satu hari pada 6 Oktober 2013 mendatang di ruang sidang FMIPA Unesa gedung C-8 Kampus Ketintang. Meningkatnya jumlah peserta dari tahun ke tahun itu merupakan kerja keras dan cerdas tim panitia Olkim. Tahun ini panitia Olkim menarik minat peserta melalui berbagai akun social media terutama jejaring sosial facebook yang diberi nama Meme Olkim . Tidak kalah seru, panitia pun menyiapkan berbagai stan menarik dengan layanan pojok foto yang bertajuk Si OL dan Si KIM . Peserta Olkim tahun ini melebihi target 1500 orang. Dari tahun ke tahun, peserta yang mengikuti Olkim terus meningkat, sama halnya dengan tahun 2012 lalu, jumlah peserta sekitar 1450 siswa yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa dan Bali. Hal itu merupakan bukti bahwa olimpiade kimia makin diminati, ucap Dwi Bagus Rendy, Ketua Panitia Olkim 2013 Unesa. Olimpiade yang diperuntukkan bagi pelajar SMA/MA sederajat itu diselenggarakan untuk melatih daya pikir, kreativitas, daya juang, karakter mandiri dan kompetitif intelektual muda Indonesia. Ke depan Indonesia harus makin maju dengan sumber daya alam dan sumber daya manusianya yang melimpah. Ilmu kimia sangat berkepentingan dengan kondisi itu karrena ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan yang mengalami kemajuan begitu pesat, bermanfaat dan mempunyai andil yang besar dalam bidang ilmu pengetahuan lain. Selain itu, ilmu kimia juga sebagai pedoman pemanfaatan sumber daya alam karena ilmu ini dapat memberikan solusi dalam menanggulangi berbagai krisis yang melanda dunia seperti krisis energi serta penanggulangan berbagai efek negatif sebagai akibat majunya bidang industri, tambah Dekan FMIPA, Prof. Dr. Suyono saat membuka acara. (Lina Rosyidah/Byu)