www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Ada banyak program yang bisa dijalani mahasiswa untuk mengisi waktu libur. Salah satunya bisa mengikuti kegiatan SMI Youth Teaching Chapter Malaysia seperti yang dilakukan Haliza Putri Maharani, mahasiswi prodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), UNESA.
Lewat program yang digagas Semangat Muda Indonesia itu, Haliza menjadi volunteer untuk berbagi pengalaman dan mengajar di dua Sanggar Bimbingan naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia-Kuala Lumpur.
"Saya masuk delegasi yang ikut dalam program yang lebih fokus untuk mengajar anak-anak yang di sana dari 17-24 Agustus 2023. Delegasi SMI Youth Teaching terbagi menjadi tim Petronas, Pavilion, dan Batu Caves yang memiliki proker unggulannya masing-masing," ucapnya.
Selama di Negeri Jiran itu, Haliza fokus mengajar anak-anak pekerja migran Indonesia atau PMI di Malaysia. Suasana belajar di sana, menurutnya tidak jauh berbeda dengan suasana di Indonesia.
Kendati para siswa ada yang menggunakan bahasa Melayu, tetapi itu tidak terlalu asing baginya. Anak-anak juga tampak ramah dan antusias menyambut dia dan timnya.
"Bedanya paling di kurikulum, selain itu rasanya sama seperti mengajar di sekolah yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Dia menyampaikan materi seperti di sekolah pada umumnya dan juga mengajak anak anak untuk kreatif melalui kerajinan tangan dari bahan-bahan sederhana.
Selain mengajar, Haliza juga melakukan kunjungan wisata di tempat-tempat wisata seperti Batu Caves Malaysia serta mencoba berbagai macam kuliner di pasar tradisional Malaysia hasil akulturasi berbagai budaya.
“Ikut kegiatan ini membuat saya mudah berbaur dengan anak-anak. Bisa belajar keragaman tingkat mereka. Ini menjadi tantangan untuk lebih bisa mengontrol diri dan memahami cara memperlakukan mereka dalam belajar," kata mahasiswi angkatan 2020 itu.
Ada banyak manfaat yang dia rasakan mengikuti kegiatan tersebut. Selain berangkatnya gratis, juga banyak pengalaman yang didapat. Pengalaman mengeksplorasi budaya negara lain. Bertemu banyak orang terutama guru dan PMI serta anak-anak di sana yang tentunya memberikan sejuta pengalaman berarti.
"Paling penting sih sebenarnya memiliki pengalaman mengajar di negeri lain. Ada kesempatan untuk meningkatkan kompetensi diri seperti cara mengajar yang efektif, cara menghadapi anak-anak dan saya makin dekat dengan anak-anak," tambahnya. [*]
***
Reporter: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Semangat Muda Indonesia
Share It On: