www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Adaptasi menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa baru (maba) pada awal-awal perkuliahan. Proses berbaur dengan lingkungan kampus ini tidak bisa dianggap remeh, karena maba bertemu dengan lingkungan pergaulan yang beragam baik dari aspek angkatan, organisasi, program studi, fakultas, hingga daerah.
Pergaulan di kampus yang cenderung ‘bebas’ ketimbang waktu SMA, secara tidak langsung sangat mempengaruhi proses perkuliahan maba, karena itu harus hati-hati memasuki pergaulan. Pastikan, semuanya mendukung tujuan perkuliahan dan mendorong ke arah pengembangan diri yang lebih matang dan maksimal.
Bagaimana caranya memilih lingkungan pergaulan yang tepat di kampus? Dosen sekaligus pembina organisasi mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA, Arif Hidajad, S.Sn., M.Pd., punya jawabannya. Dalam sesi wawancara beberapa waktu lalu, Arif menyampaikan beberapa tips pergaulan atau memilih lingkungan pergaulan bagi maba.
01. Tetapkan Tujuan Kuliah
Dijelaskan Arif, hal yang paling penting bagi mahasiswa baru yaitu memiliki tujuan yang bisa dirumuskan dari pertanyaan sederhana seperti, untuk apa dan mau ke mana setelah kuliah? Lebih bagus lagi, dari tujuan itu diturunkan ke target-target yang ingin dicapai; bisa pasang target harian, mingguan, atau bulanan.
Bisa juga targetnya per semester atau per tahun atau target jangka panjang misalnya meraih IPK sekian dan menjadi mahasiswa lulusan terbaik. “Kalau sudah punya target dan ditempel di dinding kamar atau di atas cermin, berarti maba sudah punya arah pencapaian kuliahnya ke mana. Tinggal mau memutuskan apa dan melakukan apa untuk mencapai tujuan tersebut,” ucapnya.
02. Fokus pada Tujuan
Setelah memiliki tujuan kuliah dan target, fokuslah untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tersebut. Sebab, akan banyak sekali tantangan dari yang manis sampai yang pahit dialami mahasiswa. Tantangan itu berpotensi mengganggu konsentrasi maba ke tujuan awal. Jika konsisten dan tetap fokus, biasanya tujuan bisa tercapai. Itulah yang dibuktikan para lulusan terbaik UNESA selama ini.
03. Identifikasi Kegiatan (Prioritas)
Idealnya, mahasiswa tidak hanya fokus kuliah di kelas, tetapi juga turut memperkuat materi atau mengembangkan diri di luar kelas dengan mengikuti kegiatan atau aktif di organisasi tingkat prodi, fakultas atau universitas.
Pastikan kegiatan atau organisasi yang diikuti benar-benar menjadi lokomotif atau bahan bakar utama untuk mencapai tujuan atau target kuliah. “Jangan asal ikutan teman. Pastikan kegiatan itu positif yang diminati, mendukung perkuliahan dan mendukung untuk mencapai tujuan kuliah,” tandasnya.
04. Manfaatkan MBKM
Sekarang ini, banyak sekali varian program MBKM yang bisa dimanfaatkan maba untuk mencari pengalaman, menambah wawasan dan memperkuat kemampuan di bidang yang diminati. Ada program pusat atau kementerian pun ada program MBKM internal kampus yang bisa disasar mahasiswa.
Maba bisa ikut program pertukaran mahasiswa kampus dalam negeri, kampus luar negeri, aktif di komunitas riset dan pengabdian masyarakat, menjadi pendamping mahasiswa asing yang belajar di kampus atau fakultasnya dan masih banyak kegiatan MBKM lainnya.
05. Maksimalkan Fasilitas
Dosen pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Institut Unesa itu menyarankan maba untuk memaksimalkan fasilitas yang ada di kampus. Fasilitas kampus adalah hak yang wajib diterima serta penggunaannya bebas dilakukan oleh mahasiswa selagi tidak dalam kegiatan yang berkonotasi negatif.
"Kampuskan punya banyak fasilitas, manfaatkanlah untuk melakukan kegiatan yang positif. Ada perpustakaan, ruang terbuka, panggung, dan lain-lain yang bisa menunjang keperluan mahasiswa. Sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja," ungkap Arif.
06. Eksplore dan Saring
Eksplorasi dunia kampus perlu dilakukan mahasiswa baru. Agar bisa memetakan kampus dari berbagai aspek. Maba tidak perlu takut berbaur dengan lingkungan baru atau belajar hal-hal baru. Karena itu menjadi pengalaman dan pengetahuan. Mumpung ada kesempatan kuliah, maba harus banyak menggali dan mencari pengetahuan dan memperkuat kemampuan.
“Eksplore lingkungan kampus dan eksplorasi diri lebih jauh. Diskusilah dengan sesama mahasiswa, dosen dan pakar-pakar. Hadiri seminarnya, ikuti kuliahnya. Kalau kegiatan yang diikuti positif, pengaruh yang masuk pun cenderung positif dan itu memantik diri kita untuk melakukan hal-hal yang positif. Siapa yang berani berkeringat dalam hal positif, maka ialah yang pantas berdiri di depan (prestasi; red)," pesannya. [*]
***
Reporter: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto : Dokumentasi tim Humas Unesa
Sumber: Disari dan dielaborasi dari hasil wawancara tim reporter dengan Arif Hidajad beberapa waktu lalu.
Share It On: