www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya,
Beberapa waktu lalu, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud mengeluarkan pengumuman tentang tim yang lolos pendanaan hibah PKM 5 bidang pada tahun 2020.
Unesa sebagai salah satu perguruan tinggi yang tercantum dalam daftar pendanaan PKM 5 bidang berhasil mengirimkan 50 perwakilan tim baik dari PKMK, PKMKC, PKMM, PKMPE,PKMPSH, dan PKMT.
Salah satu tim Unesa yang masih harus berjuang hingga mampu menembus PIMNAS adalah tim dari Fakultas Teknik Unesa yang berfokus pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknik (PKMT).
Tim yang terdiri dari M. Samsudin (S1 Teknik Mesin 2017), Nurul Ismawati (S1 Pendidikan Teknik Mesin 2019), Ifa Nurtaqia (S1 Teknik Informatika 2018) dan Fajar Achmad Batin (S1 Pendidikan Teknik Mesin 2017) mengajukan karya berupa Mesin Pemotong Daun Bawang Merah Sistem Kontinyu dilengkapi Speed Control dan Size Adjuster.
M. Samsudin, ketua tim PKM mengaku senang dengan keberhasilan mendapatkan pendanaan atas karya tersebut. Selanjutnya, mahasiswa S1 Teknik Mesin angkatan 2017 ini akan segera menyusun strategi untuk memaksimalkan kesempatan sehingga bisa unjuk gigi di PIMNAS dan mengharumkan nama Unesa.
Samsudin menceritakan awal mula ide pembuatan mesin ini muncul ketika mengamati kenaikan harga bawang merah di Pasar Keputran Surabaya yang tidak menentu.
“Setelah saya survei ke lokasi pusat penyuplai bawang merah di Mojosari, ternyata hal itu disebabkan proses pemotongan daun bawang merah yang masih menggunakan cara manual,” ujar Samsudin.
Dari situlah, ia dan tim bekerja sama dengan pemilik UKM Bawang Merah di Mojosari Mojokerto merencanakan membuat mesin untuk meningkatkan produksi bawang yang sebelumnya masih menggunakan cara manual.
“Rancangan mesin ini akan kami aplikasikan ke Bapak Ilyas selaku pemilik UKM Bawang Merah di daerah tersebut. Karena beliau hanya memiliki 15 karyawan sedangkan permintaan bawang merah selalu meningkat,” kata Samsudin.
Samsudin menambahkan, jika menggunakan mesin ini, maka jumlah produksi yang akan dihasilkan bisa mencapai 6 ton/8 jam. Sedangkan jika menggunakan tenaga manusia, proses pemotongan daun bawang yang bisa dihasilkan hanya mencapai 3 ton/ 8 jam.
Dalam pembuatan desain mein, Samsudin menjelaskan, dimulai dari survei terkait permasalahan yang dialami mitra untuk mendapatkan data terkait permasalahan dan data teknis di lapangan.
Selanjutnya, ia dan tim berdiskusi dengan dosen pembimbing, Agung Prijo Budijoso, S.T., M.T untuk mendapatkan rancangan mesin yang tepat dan efektif untuk menyelesaikan permasalahan mitra.
“Setelah itu, jika konsepnya sudah ada maka langkah selanjutnya adalah proses pembuatan desain mesin 3D dan animasinya,” imbuhnya.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, Samsudin beserta tim sempat menemui beberapa kendala. Salah satunya adalah proses pengambilan data teknis di lapangan.
“Kendala yang dihadapi saat merancang mesin adalah proses pengambilan data yang dilakukan secara daring melalui google meeting bersama mitra,” katanya.
Menurutnya, mesin yang memerlukan waktu dua minggu untuk perancangan desain ini memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya, mesin ini dilengkapi dengan speed control yang dapat mengatur kecepatan laju konveyor sehingga dapat menentukan waktu yang diinginkan dalam proses pemotongan.
Selain itu, ada fitur size adjuster yang dapat menyesuaikan diameter bawang merah yang akan dipotong daunnya. Mesin ini dilengkaoi double belt conveyor untuk menggerakan dan menahan bawang merah ketika dipotong.
Selain itu, bodi mesin terbuat dari stainless steel 430 dengan menggunakan bahan dari alat stainless steel foodgrade sehingga kualitas produk akan terjamin.
“Mesin ini juga menggunakan kombinasi tenaga semi otomatis dan listrik untuk pengoperasiannya dan roda castor sehingga mudah untuk dipindahkan. Satu lagi, ini merupakan mesin yang sederhana, mudah diperbaiki dan mudah dalam penggantian sparepart,” jelas Samsudin.
Ke depan, Samsudin berharap bisa mengembangkan riset terkait mesin ini supaya siap untuk dikomersialkan.
“Saya yakin para pengepul bawang merah juga tengah mengharapkan terealisasinya mesin ini,” tutup Samsudin. (Suryo/sir)
Share It On: