Mahasiswa PPG Prajab UNESA menjelaskan program dan inovasi mereka kepada pengunjung pameran.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Mahasiswa PPG Prajabatan gelombang I tahun 2023 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memamerkan hasil karya Proyek Kepemimpinan dengan total 126 kelompok yang berasal dari 20 prodi. Pameran dengan total 135 karya bersertifikat HKI ini dilaksanakan di lapangan Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan, pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Kepala Badan Pendidikan Profesi Guru UNESA, Drs. Fatkur Rohman Kafrawi, M.Pd., mengatakan bahwa pameran ini merupakan ajang untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi mahasiswa PPG.
"Sebagai calon guru, mereka (mahasiswa PPG) harus bisa kreatif dan inovatif, sehingga bisa menjadi teladan untuk muridnya," ujarnya.
Program dan inovasi dalam pameran tersebut menarik perhatian pengunjung, salah satunya ialah 'Pelatihan Pembuatan Paving Block sebagai Solusi Pemanfaatan Limbah Plastik di Lingkungan Sekolah'.
Ketua kelompok program pelatihan pembuatan paving menjelaskan tujuan utama program mereka yaitu mengatasi persoalan sampah plastik di masyarakat.
Syahidi Iswanto, ketua kelompok tim ini, mengatakan bahwa banyaknya sampah plastik di lingkungan sekolah tempat dia mengabdi menjadi alasan ide ini dijalankan.
Dia menuturkan, timnya membuat sendiri cetakan paving tersebut. Pihak sekolah, lanjutnya, akan melanjutkan inovasi yang mereka berikan, sebab para siswa ternyata sangat antusias untuk turut menjaga lingkungan dengan cara ini.
"Kemarin semua alat cetaknya sudah kami berikan ke sekolah, di SMK 3 Surabaya itu. Rasanya senang ketika inovasi yang kami berikan bisa diterima dan dilanjutkan," ungkapnya.
Selain itu, juga ada inovasi penyuluhan dan demonstrasi pengolahan GFCF (Gluten Free Casein Free) bagi orang tua dan pendamping ABK (autisme).
Booth pameran mahasiswa PPG dipadati pengunjung dari kalangan guru dan civitas selingkung kampus "Rumah Para Juara".
Arizal Wahyu Diono, salah satu anggota tim penggagas ide ini, mengatakan bahwa kesadaran orang tua ataupun pendamping dalam menjaga gizi ABK, terutama penyandang autisme di Indonesia, masih sangat kurang.
Dalam penyuluhan itu, selain memberikan informasi seputar bahaya gluten untuk tubuh, juga diberikan informasi mengenai bahan makanan apa saja yang bisa dijadikan alternatif pengganti bahan makanan dengan kandungan gluten.
"Kita juga kasih beberapa referensi resep makanan, cara mengolah bahan, rekomendasi produk gluten-free, dan sedikit materi penting dalam booklet," ucap mahasiswa prodi kuliner itu.
Keseruan pengunjung beradu kreativitas di salah satu booth pameran mahasiswa PPG UNESA.
Selain dua karya di atas, terdapat karya lain seperti pengolahan kertas bekas menjadi peta topografi, pengolahan pupuk cair dari limbah organik, pengolahan minyak jelantah jadi sabun dan lilin, serta berbagai jenis inovasi produk pembelajaran sekolah dan jurnalistik, hingga seminar.
Ketua pelaksana pameran, Arizkylia Yoka, menyampaikan bahwa pameran ini ibarat 'farewell party' PPG Prajabatan gelombang I 2023. Dia mengaku meski ada beberapa tantangan, kegiatan berjalan sukses.
"Tidak ada tema khusus, tetapi beberapa memang diarahkan untuk mengembangkan inovasi dari tiap prodi masing-masing yang bisa mendukung profesi kita nanti," tutupnya.
Sebagai informasi, pameran ini juga diisi dengan pertunjukan seni dan dilaksanakan bersamaan dengan launching Senam Guru Indonesia (SGI) yang diinisiasi oleh BPPG UNESA.
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS), dan Saputra (FBS)
Editor: @azam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: