Banyak hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tidak hanya di bidangan ekonomi tapi juga di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Oleh karena itu, pada Rabu (12/11/2014) Prodi S-1 PKn Fakultas Ilmu Sosial Unesa menyelenggarakan seminar dalam rangka mengajak mahasiswa mempersiapkan diri untuk menghadapi MEA yang akan dilaksanakan tahun 2015 mendatang.
Melalui seminar yang mengangkat tema Peran Mahasiswa Melalui Pendidikan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 ,Prodi PPKn mengajak para mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan. Karena ketika MEA sudah bergulir maka secara tidak langsung interaksi berbagai budaya yang berbeda akan semakin mudah masuk dan mewarnai atmosfir kebudayaan Indonesia. Di mana budaya-budaya tersebut tidak baik semuanya, akan tetapi juga memiliki dampak buruk terhadap nilai-nilai budaya Indonesia sendiri, ideologi bangsa, serta identitas bangsa Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu disiapkan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila.
Pembicara yang merupakan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyampaikan, guru-guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) tidak perlu khawatir. Berbeda dengan guru bidang studi lain yang bakal tersaingi para guru atau pengajar asing, guru PPKn dalam posisi aman sebab para pengajar asing tidak bisa mengajarkan nilai-nilai Pancasila apalagi memberikan contoh pengamalannya, Pancasila bukan ideologi yang diterapkan di negara lain.
Namun, Dahlan Iskan juga mengingatkan agar mahasiswa PPKn tidak menganggap gampang hal tersebut begitu saja. Karena sikap yang menggampangkan bisa jadi bumerang. Hakikatnya nilai-nilai kearifan tidak akan berubah tetapi yang berubah adalah cara pandangnya, ujarnya. (Sandi/SR)
Share It On: