Surabaya Menurut Guru Besar Fakultas Teknik sekaligus Asisten Direktur Pascasarjana Unesa Prof. Ismet Basuki, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Indonesia harus melakukan pembangunan karakter dan kompetensi dengan daya saing internasional. Ia mengibaratkan MEA 2015 nanti, kompetensi skala internasional seperti tembok besar yang harus dilompati bagi para pekerja yang akan bersaing secara global. "Karena siapa yang mampu melompati tembok tersebut, ialah yang mampu bersaing dan bertahan dalam MEA nanti," ujarnya pada reporter Humas saat ditemui di ruangannya, Senin (1/12/2014). Selain itu, untuk merespon salah satu konsep pasar bebas, single market, di mana persaingan produk semakin ketat. Maka Indonesia harus mampu meng-create sesuatu atau produk berkualitas internasional. "Karena kita tak mungkin hanya sebagai negara pengguna produk dari buatan luar negeri," ungkap pria kelahiran Blitar itu. Ismet juga mencontohkan negara Korea, kini negara tersebut sudah ditakuti oleh negara-negara lain, termasuk negara Adidaya, Amerika Serikat yang sebenarnya sebagai negara dengan perekonomian terkuat. Namun karena Korea mampu menciptakan produk berkualitas internasional dan mampu diterima di berbagai negara sehingga negara tersebut memiliki jaminan prekonomian yang bagus. Intinya, bagaimanapun juga Indonesia wajib memiliki kompetensi-kompetensi dan produk-produk berskala internasional. "Meskipun SDM di Indonesia meningkat, namun tanpa menghasilkan produk berkualitas internasional, tetap saja dianggap sebagai negara yang kurang maju," imbuhnya. (Fitro/Andini/SR)