www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Sampah masih menjadi persoalan di berbagai kota besar bahkan daerah. Untuk menyelesaikannya, dibutuhkan perhatian dan gerakan dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga anak-anak muda harus mengambil bagian.
Itulah yang ditunjukan sekelompok mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).
Mereka turun ke lapangan untuk memberikan pelatihan pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak atau ‘BBM’ di Desa Sudimoro, Jombang beberapa waktu lalu. Ketua tim, Mohammad Faisol memaparkan, minyak yang dihasilkan dapat digunakan menjadi bahan bakar untuk kompor minyak.
“Untuk pembakaran itu ada tekniknya sehingga tidak berdampak pada lingkungan. Bahan bakar yang dihasilkan bisa diperjual belikan atau setidaknya warga bisa memanfaatkan sampah untuk menghasilkan bahan bakar sendiri dan tidak perlu merogoh kocek beli bahan bakar di luar,” ucapnya.
Dia menambahkan, pelatihan yang mereka berikan itu didasarkan pada hasil identifikasi atas kebutuhan dan permasalahan di desa tersebut. Hasil survei mereka, desa tersebut bermasalah dengan sampah dan belum teratasi, utamanya banyak sampah plastik yang notabenenya sulit terurai.
Mereka juga sudah mengharap jajaran pengurus desa setempat dan mengungkapkan bahwa warga desanya belum bisa mengolah sampah plastik. Setelah dilakukan koordinasi, maka diadakanlah pelatihan tersebut. Tujuannya, untuk mengedukasi pentingnya menjaga lingkungan, menyediakan tong sampah dan membuang sampah di tempat yang disediakan.
Juga, untuk membekali warga dengan keterampilan mengolah sampah berdasarkan jenisnya menjadi produk berdaya guna dan berdaya jual. Muhammad jakfar, S.Si., M.Si., dosen pembimbing mengatakan, pelatihan yang dilakukan mahasiswanya itu terbilang baru. Biasanya pelatihan pengolahan sampah menjadi produk kriya. Kali ini menjadi minyak sebagai bahan bakar.
“Selain pelatihan, kami juga terus melakukan monitoring secara berkala dan membentuk tim pengawasan yang diinisiasi oleh mahasiswa yang bekerja sama dengan masyarakat Desa Sudimoro. Tujuannya, mendampingi warga dalam pengelolaan sampah berkelanjutan,” ucapnya.
Achmad Roni, Kepala Desa Sudimoro, menyampaikan terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa di desanya itu. Menurutnya, masyarakat membutuhkan gerakan dan contoh langsung dari anak-anak muda serta mahasiswa bagaimana mengatasi persoalan sampah.
“Kami kira kegiatan ini penting bagi masyarakat. Ini bisa menjadi modal penting bagi kami untuk diteruskan ke depannya dalam bentuk program desa,” ucap Achmad Roni.
Pelatihan ini diinisiasi tim PKM UNESA yang terdiri dari Mohammad Faisol, Muhammad Ubaidillah Faqih, Regita Putri Adilia, Avi Shahada Rafli, dan Andinie Chandra Maulida Pratiwi. Kegiatan ini lolos program PKM-PM Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa). [*]
***
Penulis: Erza Angel/Tim PKM-PM FMIPA
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: