Semangat, kerja keras, dan keikhlasan terpancar dari wajahnya. Di balik kesederhanaannya, ia merupakan sosok pemudi yang luar biasa. Ia memiliki kepedulian sosial yang tinggi, terutama pada bidang pendidikan. Hal tersebut kini sangat jarang dimiliki pemudi sebayanya. Dia adalah Nur Fatti Fazriati, Mahasiswa Jurusan Manajemen FE Unesa yang baru saja meraih penghargaan sebagai Pemuda Pelopor bidang Pendidikan 2014 dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Dalam Penghargaan Pemuda Pelopor itu, terdapat tiga kategori, yakni bidang pendidikan, sosial-budaya dan pariwisata-pangan. Ria, sapaan akrab Nur Fatti Fazriati berhasil meraih penghargaan di bidang pendidikan. Ia direkomendasikan oleh banyak orang di sekitarnya untuk mengikuti seleksi Penghargaan Pemuda Pelopor itu. Ria dinilai orang-orang di sekitarnya layak mendapatkan penghargaan tersebut karena ia memiliki semangat kepemimpinan dan kepedulian kepada lingkungan sekitarnya, terutama di bidang pendidikan. Melalui komunitas forum anak di daerahnya, yakni di Kelurahan Banyu Urip Kecamatan Sawahan. Pada tahun 2009, ia berhasil menghidupkan kembali forum anak yang diberi nama Forum Anak Dabajay yang merupakan singkatan dari Daerah Banyu Urip dan Putat Jaya. Ria menjabat sebagai ketua forum anak pada masa awal berdirinya dan saat ini ia menjabat sebagai dewan pembina. Gadis kelahiran Surabaya, 8 Juli 1995 ini tetap aktif mendampingi dan mengontrol berjalannya kegiatan di forum anak. Awalnya, Ria mensosialisasikan keberadaan forum anak dengan datang dari kampung ke kampung lalu menemui tokoh-tokoh masyarakat di daerah setempat dengan maksud meminta izin sosialisasi. Sasarannya adalah anak-anak usia 13 18 tahun. Saat ini anggota forum anak Dabajay telah mencapai 170 orang. Anggota dari forum anak ini mayoritas adalah anak sekitar Kecamatan Sawahan. Mereka adalah anak yang kebanyakan putus sekolah karena faktor lingkungan. Namun anak- anak dari Pekerja Seks Komersial (PSK) Dolly juga turut serta dalam forum anak ini meski persentasenya tidak begitu banyak. Berdasarkan penuturan Ria, para PSK malah mendorong anak mereka untuk berkegiatan positif. Salah satunya yakni dengan mengikuti forum anak ini. Dalam kegiatannya, forum anak ini turut serta menyosialisasikan tentang bahaya narkoba, HIV, seks bebas, minum-minuman keras dan lain sebagainya lewat lagu dan teater. Menurut mereka, sosialisasi yang dilakukan dengan karya musik akan lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya sekadar sosisalisasi biasa. Hal tersebut juga akan lebih mengena karena yang membawakannya rata-rata adalah anak-anak yang pernah mengalami hal-hal itu. Ria bercita-cita menjadi seorang guru. Ia selalu berusaha menjaga semangatnya agar tidak kendur serta terus membentengi dirinya agar tidak terjerumas ke dalam hal-hal negatif. Dengan segala kesibukannya saat ini, ia ingin terus mengawal forum anak Dabajay dan menjadi agen perubahan bagi anak-anak di sekitarnya lewat pendidikan. Karena latar belakang keluarga saya yang sedikit berantakan, saya merasa hidup seperti itu tidak enak sehingga saya harus membentengi diri saya sendiri. Kalau tidak ada mu jizat, maka saya yang harus jadi mu jizat, tutur Ria. (Lina Mezalina/Byu)