Empat tim PPK Ormawa dari empat perguruan tinggi menjalani visitasi yang berlangsung di UNESA.
Unesa.ac.id, SURABAYA--Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjadi tuan rumah visitasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium lantai 11 Gedung Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan, pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh empat perguruan tinggi, yakni UNESA, Universitas Islam Lamongan (Unisla), Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Keempatnya berhasil lolos seleksi ke tahap Abdidaya PPK Ormawa.
Yetty Septiani Mustar, Kepala Subdirektorat Minat, Bakat, Kompetensi, dan Penalaran, menjelaskan bahwa UNESA ditunjuk sebagai tuan rumah karena merupakan salah satu kampus yang berhasil lolos ke Abdidaya PPK Ormawa.
Ia menyebut tahun ini setiap kampus yang hadir hanya diloloskan satu tim, termasuk UNESA. Masing-masing tim berhasil mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program mereka.
Visitasi Abdidaya bertujuan untuk mengevaluasi keberlanjutan program yang telah dirancang oleh tim setelah mereka mendapatkan pendanaan awal. "Kegiatan ini mencakup penilaian program tersebut akan terus berlanjut setelah implementasi awal selesai," jelasnya.
Kegiatan visitasi melibatkan beberapa tahapan, dimulai dengan pendalaman materi serta diskusi yang intens antara setiap tim dengan tim visitor. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi setiap tim untuk menjelaskan secara detail kemajuan dan tantangan yang mereka hadapi selama proses implementasi.
Setelah sesi diskusi, para tim langsung diajak untuk melakukan kunjungan ke desa-desa tempat mereka melaksanakan program PPK Ormawa. Yetty juga menekankan bahwa proses seleksi ini cukup ketat dan tidak semua perguruan tinggi berhasil lolos ke tahap Abdidaya.
Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan (HMP IKOR) UNESA yang lolos ke tahap Abdidaya.
“Tidak semua kampus bisa lolos, dan ada beberapa kampus yang bahkan bisa meloloskan lebih dari satu tim. Namun, tahun ini ada sekitar 160 perguruan tinggi se-Indonesia yang berhasil melaju ke puncak Abdidaya,” bebernya.
Puncak kompetisi Abdidaya, yang merupakan tahap akhir PPK Ormawa, akan dilaksanakan pada November 2024 di Bali. Kompetisi ini merupakan ajang prestisius bagi perguruan tinggi di Indonesia, serupa dengan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), di mana tim-tim terbaik akan bersaing untuk menunjukkan hasil implementasi program yang telah mereka kembangkan.
“Abdidaya ini tidak hanya seleksi akhir, tetapi juga ajang di mana kita bisa melihat kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam memecahkan masalah di masyarakat melalui program-program yang mereka jalankan. Ini seperti kompetisi Pimnas, tapi untuk PPK Ormawa,” pungkas Yetty.
Salah satu tim yang turut berpartisipasi dalam visitasi ini adalah tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan (HMP IKOR) dari UNESA, yang dipimpin oleh Nazilatus Shurdi. Nazilatus menjelaskan bahwa tim mereka mempresentasikan tiga hal utama dalam visitasi tersebut.
Program unggulan yang diajukan oleh tim HMP IKOR adalah Bank Sampah Digital, sebuah inisiatif yang bekerja sama dengan Kelurahan Sukomanunggal, Surabaya dan pihak terkait. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat dalam mengelola sampah mereka dengan lebih efektif dan ramah lingkungan.
"Program kami bertujuan untuk membantu masyarakat daerah tersebut untuk mencari peluang dalam mengelola sampah secara lebih efektif melalui teknologi digital," jelasnya.
Melalui evaluasi dan pendampingan, program yang lolos ke tahap Abdidaya diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Visitasi ini juga menjadi momentum untuk mempersiapkan tim-tim terbaik menuju kompetisi nasional Abdidaya di mana inovasi dan dedikasi para mahasiswa akan kembali diuji di kancah nasional.[*]
***
Reporter: Mohammad Dian (FMIPA), dan Farhan Bachtiar (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: