Stuart Blacklock, CEO Qaspir International paparkan tentang Pembelajaran Transformatif dalam Kuliah Tamu Internasional FIP.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadirkan Stuart Blacklock, CEO Qaspir International dalam kuliah tamu internasional di Gedung FIP, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Senin, 25 Maret 2024.
Kuliah tamu yang juga dihadiri pakar teknologi informasi, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. atau Eko Indrajit ini membahas transformative learning dan penerapannya dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia.
Stuart Blacklock memulai pemaparan materinya dengan pendekatan yang sangat interaktif, mengajak para peserta untuk terlibat secara aktif. Dia menekankan bahwa transformative learning adalah jenis pembelajaran yang merangsang perubahan setelah menghadapi informasi atau situasi baru yang tidak sesuai dengan apa yang sebelumnya dipikirkan.
Pimpinan FIP dan dua pakar dalam dan luar negeri dalam kuliah tamu internasional.
Ini mendorong mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka atau mengubah pola pikir mereka melalui keterlibatan mereka dalam merenung secara kritis tentang diri mereka sendiri sehingga perubahan terjadi karena kesadaran mahasiswa tanpa adanya paksaan dari dosen.
Stuart Blacklock membahas berbagai aspek transformative learning dan memperkenalkan program Pendidikan Tinggi Transformatif Indonesia, yang mencakup berbagai kursus yang dirancang untuk mendukung implementasi pembelajaran transformatif di berbagai tingkat institusi pendidikan.
Salah satu sorotan dari materi Blacklock adalah penerapan pembelajaran transformatif dalam menangani masalah sampah di Bali, yang menunjukkan bagaimana mengubah pola pikir masyarakat lokal dapat menjadi kunci dalam penyebaran solusi berkelanjutan.
Tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika Prof Eko Indrajit memberikan penguatan tentang pembelajaran transformatif yang diterapkan di kampusnya.
Selain itu, Prof Eko Indrajit juga turut memberikan kontribusi gagasan berharga dalam diskusi tersebut. Dia menyampaikan kebijakan Universitas Pradita, Jakarta yang menghapus ujian tengah semester dan ujian akhir semester diganti dengan evaluasi formatif dan sumatif sebagai bagian dari implementasi model pembelajaran transformatif.
Sesi tanya jawab menjadi momen penting dalam acara ini, di mana para peserta aktif bertanya kepada narasumber dan mendapatkan jawaban langsung dari Stuart Blacklock. Acara kuliah tamu ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UNESA dan Qaspir International, sebagai langkah awal dalam kerjasama lebih lanjut dalam bidang pendidikan dan pembelajaran transformatif.
Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang pembelajaran transformatif, tetapi juga menginspirasi para peserta untuk berpikir secara kreatif dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan dan lingkungan.[]
***
Reporter: Prismacintya Rachmatika (FBS)
Editor: @zam (FIP)
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: