www.unesa.ac.id
Dalam hal ini, Unesa bekerjasama dengan Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Surabaya menyelenggarakan kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Jenjang SD dan SMP Kota Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan di lantai 9 Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan Surabaya dengan diikuti 23 peserta BCKS Se-Surabaya, (29/1).
Kepala LPD Unesa, Dr. Bambang Sigit Widodo, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bagi para peserta BCKS yang ingin diangkat menjadi kepala sekolah harus mengikuti serangkaian kegiatan, yakni seleksi adminitrasi dan seleksi substansi. Seleksi administrasi yaitu seleksi yang diadakan oleh dinas, sedangkan seleksi substansi yakni seleksi tentang potensi. Setelah dinyatakan layak oleh asesor, nantinya para peserta akan mengikuti diklat kepala sekolah lebih kurang selama 3 bulan. “Semoga Bapak-Ibu bisa mengerjakan dengan semangat dan mudah-mudahan lulus seleksi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Kota Surabaya, Mamik Suparmi, S.Pd., menyampaikan bahwa di tahun 2019 ini Kota Surabaya membutuhkan 59 Kepala Sekolah SD dan 7 untuk SMP, sehingga dengan adanya seleksi ini bisa mengisi formasi yang belum terpenuhi. Mengacu pada aturan PP nomor 19 bahwa semua kepala sekolah tidak ada bedanya, artinya dari 23 peserta yang lulus, nantinya akan ditempatkan di SD. “Kami berharap melalui seleksi ini bisa lulus 100% dan selamat berjuang, tetap semangat tidak usah grogi jangan lupa berdoa. Kita disini satu misi jika satu lulus semua juga harus lulus,” tegasnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Drs. Sujarwanto, M.Pd., selaku pembuka acara juga menyampaikan jika pada tanggal 13 s.d. 15 akan ada hampir 1.200 tamu dari 20 negara yang merupakan bentuk kerja sama dengan lembaga dari Malaka. Salah satu agendanya adalah kunjungan ke sekolah-sekolah inklusi, SD, dan SMP di Surabaya. Dengan adanya seleksi ini, diharapkan bisa memberikan lulusan terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan Kota Surabaya. “Mari bersama-sama kita bangun Kota Surabaya ini melalui SD untuk menjadi kota rujukan yang baik,” ujarnya. Sujarwanto juga berpesan, “Saat menjalani tes tetap santai anggap seperti sekolah sendiri, jangan cemas, jangan takut, dan jangan ada ketegangan.” (tni/ay)
Share It On: