www.unesa.ac.id
Belajar Sains dan Matematika kian dianggap tak menarik di mata pelajar. Berlatar belakang kondisi tersebut, Sejumlah peneliti dan pengajar dari berbagai negara Asean berkumpul di Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk berbagi pengetahuan dalam 4th International Conference on Science, Technology, Engineering and Mathematics : Innovation for Human Talent di Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya, 22-23 mei 2017. Kegiatan ini merupakan aktivitas rutin Consorsium of Asian Pacific Education Universities, sebuah kerjasama antara kampus-kampus ilmu Pendidikan dari berbagai negara Asia Pasifik.
Dalam pembukaan Konferensi, Prof. Dato’ Dr Noraini binti Idris, Sekretaris Jenderal CAPEU, menyatakan tren terkini pembelajaran sains adalah isu yang serius. Menurut Profesor dari University Pendidikan Sultan Idris Malaysia ini kecenderungan selama ini menunjukkan anak-anak tidak menikmati belajar sains dan matematika. “Kita berharap dalam forum ini dapat dimunculkan resolusi agar mampu mendorong guru mengembangkan diri serta murid mau belajar sains dan matematika”, terangnya
Lebih lanjut ia berharap melalui konferensi kali ini dapat terlaksana kolaborasi antara peneliti dari berbagai negara Asean. “kami berharap dapat terjadi komparasi data tentang pembelajaran Sains Teknologi Engineering dan Matematika di masing-masing negara”, tuturnya.
Dalam momen tersebut, Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, turut berbicara sebagai pembicara kunci (keynote speaker). Dalam momen tersebut walikota menghaturkan selamat datang pada peserta dari berbagai negara. Ia berharap hadirin betah di Kota Pahlawan, bahkan merasakan dapat Surabaya seperti rumah kedua.
Dalam presentasinya, Walikota bercerita tentang inovasi-inovasi program Pemerintah Kota dalam memastikan kesejahteraan warganya, terutama anak-anak. Risma bercerita tentang langkahnya memastikan tumbuh kembang anak, termasuk dalam bidang pendidikan. “Surabaya punya Rumah Matematika, tempat dimana belajar Matematika menjadi menyenangkan, tidak seperti yang dibayangkan anak-anak selama ini. Kami juga menggagas rumah Bahasa yang menyiapkan generasi muda mampu berbahasa asing sehingga bersiap menghadapi MEA”, terangnya memberi beberapa contoh program yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Sebelumnya, Prof. Warsono, M.S., Rektor Universitas Negeri Surabaya dalam sambutannya juga menghaturkan selamat datang pada peneliti serta mengharapkan kegiatan ini menjadi rumah bagi penelitian. “Semoga kegiatan ini mampu menjadi event yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang pengajaran”, terangnya
Konferensi Internasional kali ini diikuti oleh lebih dari 100 peneliti dari berbagai negara di Asean seperti Malaysia, Thailand, Filipina, termasuk beberapa kampus dari seluruh Indonesia. Para penyaji makalah berasal dari berbagai kalangan, dari Dosen, Guru, peneliti, hingga mahasiswa. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari 22-23 mei 2017 berpusat di Universitas Negeri Surabaya kampus Lidah Wetan.(GLG/HUMAS)
Share It On: