Di hari pertama, Selasa 24 Mei 2016, acara dibuka oleh Wakil Rektor I Unesa, Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si., selaku Ketua Panlok 50. Pada hari kedua, Rabu 25 Mei 2016, acara dibuka oleh Wakil Rektor III, Dr. Ketut Prasetyo, M.S., selaku Sekretaris Panlok 50. Dalam sambutannya, baik Warek I maupun Warek III menyampaikan bahwa Panlok 50 merupakan panlok tergemuk karena anggotanya terdiri atas enam PTN yang ada di Surabaya, yaitu Unesa, Uinsa, UPN, ITS, Unair, dan UTM. Diharapkan kesolidan antar-PTN selalu dijaga karena pekerjaan ini merupakan tugas negara. Selanjutnya, para penanggung jawab ruang dan pengawas selaku pelaksana di lapangan, harus serius dalam melaksanakan tugas.
Dalam pengarahannya, Dr. Tandyonomanu, M.S. berpesan kepada penanggung jawab dan pengawas harus menaati pedoman dan tata tertib demi kelancaran pelaksanaan ujian, termasuk mengecek perlengkapan para peserta secara teliti. Mereka juga harus mengantisipasi adanya praktik perjokian yang dikhawatirkan akan terjadi dengan cara mengecek kesamaan foto yang ada pada kartu peserta dengan siswa yang ujian. Benda-benda yang dibawa peserta juga harus diwaspadai terutama alat elektronik yang dapat diindikasikan sebagai alat untuk melakukan kecurangan, misalnya arloji dan balpoin berkamera. Untuk mengantisipasi hal tersebut, panitia sudah menyediakan alat tulis. Para penanggung jawab ruang dan pengawas diminta hadir 30 menit sebelum ujian dimulai. Hal ini untuk mengantisipasi kemacetan yang selalu terjadi di Surabaya, apalagi pada hari tersebut jumlah peserta 50 ribu orang, belum termasuk anggota keluarga yang mengantarnya. Pengarahan hari ke-3 akan dilaksanakan pada Kamis, 26 Mei 2016. (Vinda/Heny)
Share It On: