Memperingati dies natalis ke 44, Unesa menggelar aksi baksos di beberapa tempat di Surabaya (9/12), diantaranya Panti Asuhan Putri Aisyiyah II dan Yayasan Tumpuhan Harapan. Baksos ini bertujuan membantu dan meringankan beban hidup anak yatim piatu di Surabaya. Ditemui di Gedung Rektorat, Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Unesa, Drs. Budiarso, S.H., M.M. menyatakan, saat ini Unesa telah memberikan pelayanan baksos berupa pemberian sembako. Sembako ini diberikan Unesa selain untuk memperingati dies natalis, juga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar kampus. Sebagai warga Unesa kita diharapkan untuk lebih peduli terhadap penderitaan masyarakat diluar kampus, tegasnya. Selain itu, sebagai masyarakat kampus tidak hanya mahasiswa dibentuk dan ditingkatkan intelektualnya saja. Akantetapi rasa kemanusisan serta kepedulian mahasiswa terhadap orang disekitar sangat dibutuhkan. Lebih lanjut Budiarso menjelaskan, dalam pembagian sembako ini Unesa memberikan setidakanya 102 bingkisan yang terbagi menjadi dua yaitu 40 untuk Yayasan Aisyiyah II dan 62 untuk Yayasan Tumpuhan Harapan. Untuk sembako panitia juga memisahkan menjadi dua bagian diantaranya satu untuk alat-alat sekolah dan dua untuk sembako. Alat tulis ini terdiri dari buku tulis, pena, pensil, penghapus, penggaris, rautan, tip-ex, dan wadah pensil. Sedangkan untuk sembako terdiri dari beras 10 zak, minyak goreng 20 pak, gula 50 kg, mie instant 5 dos, susu kaleng 20 buah, teh celup 20 pak, kecap mini 20 tube dan sabun mandi 25 buah, paparnya. Budiarso menegaskan, kedepan dengan diadakannya baksos ini dapat menjadikan Unesa sebagai mitra dan solusi bagi masyarakat pada umumnya. Sementara itu Humas Panti Asuhan Putri Aisyiyah II, Ismiati menegaskan, dirinya merasa terbantu dengan kehadiran Unesa ke Panti Asuhan Putri Aisyiyah II, karena bantuan sembako yang diberikan Unesa banyak membantu anak-anak. Kita tidak dapat membayangkan dengan harga sembako relatif tinggi dan biaya sekolah yang mahal, apabila tidak ada orang yang mau peduli, bagaimana nasib anak-anak kedepan? ungkapnya dengan nada penuh harap ini. Menurutnya, sudah menjadi kewajiban baik pemerintah, swasta dan perusahaan serta masyarakat untuk bersama-sama memperhatikan nasib yatim piatu, mengingat dari tahun-ketahun jumlah yatim-piatu di Surabaya diperkirakan akan meningkat. [prastyo_humas]