Diskusi pelaksanaan pembelajaran anak dengan autism di Sekolah Tadika Tunas UKM Malaysia oleh Puan Salmiah Bujang Pengetua Makmal Pembelajaran Austisme.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Prodi S2 Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan S2 Bimbingan Konseling (BK) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan benchmarking dan kegiatan internship mahasiswa ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universitas Malaya (UM), dan The Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Centre for Special Educational Needs (SEAMEO SEN) pada 4-8 November 2024.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerja sama luar negeri yang dilakukan UNESA dengan sejumlah mitra di Negeri Jiran. Acara ini diikuti sebelas mahasiswa S-2 PLB, Korprodi S-2 PLB, Korprodi S-2 BK, dan perwakilan pengajar kedua prodi.
Pada hari pertama, rombongan UNESA berkunjung ke Sekolah Tadika di bawah naungan UKM. Di sana mereka mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan melakukan kajian observasional perbandingan praktik pendidikan khusus dan pendidikan inklusi.
Selain itu, mereka juga diajak untuk melihat bagaimana layanan pendidikan bagi anak-anak dengan autism. Sekolah binaan UKM ini menggunakan pendekatan augmentative and alternative communication (AAC) dengan tiga jenis kelas utama sesuai usia dan karakteristiknya. AAC diyakini sebagai metode yang dapat membantu komunikasi efektif bagi individu dengan autism.
Benchmarking dosen dan mahasiswa S2 PLB dan S2 BK FIP Unesa ke UKM Prof. Madya Dr. Hasnah Toran, Kepala Pusat Kajian Pendidikan & Kesejahteraan Komuniti UKM.
Kunjungan dilanjutkan ke Universitas Negeri Kebangsaan (UKM) yang berfokus pada fakultas ilmu pendidikan, pendidikan khusus dan BK. Presentasi program dipaparkan Kepala Pusat Kajian Pendidikan dan Kesejahteraan Komuniti, Prof Madya Hasnah Toran, tentang program-program kolaborasi yang bisa dilakukan bersama.
Salah satu mahasiswa yang menjadi peserta pada kegiatan ini, Agung, mengungkapkan bahwa ia merasa bangga karena bisa menyaksikan perkuliahan UKM secara langsung.
“Saya senang sekali karena bisa belajar secara langsung bagaimana mereka mengajar dan menghadapi anak berkebutuhan khusus,” ucap mahasiswa S2 PLB yang juga bekerja sebagai kepala sekolah di Surabaya itu.
Pada hari kedua, kunjungan berlangsung di Melaka, tepatnya di The Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Centre for Special Educational Needs (SEAMEO SEN).
Penandatanganan MoA sebagai implementasi MoU antara Direktur SEAMEOSEN dengan Koordinator Prodi S2 Pendidikan Luar Biasa dan Koordinator Prodi S2 Bimbingan Konseling FIP UNESA.
Korprodi S-2 PLB, Asri Wijiastuti, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah usaha dalam meningkatkan keilmuan di bidang pendidikan khusus dan mempererat kolaborasi dengan universitas-universitas dan SEAMEOSEN di Malaysia.
“Mahasiswa, mereka bisa mendapatkan insight dari kegiatan ini baik saat kunjungan ke sekolah, training, atau kunjungan ke universitas di Malaysia agar termotivasi untuk menerapkan keilmuan yang dimiliki dengan baik di masyarakat,” ujarnya.
Kunjungan berlanjut ke Universitas Malaya (UM) Malaysia di Fakultas Ilmu Pendidikan, Department of Educational Psychology and Counselling. Di sana, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti workshop khusus terkait Social models of disability and advocacy.
Sementara itu, Koorprodi S2 BK, Elisabeth Christiana, berharap kolaborasi ini dapat berlanjut untuk riset bersama, training, pertukaran dosen dan mahasiswa hingga konferensi yang terprogram di tahun depan.[*]
***
Penulis dan foto: Khofidotur Rofiah/tim benchmarking dan internship
Kurator: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Share It On: