Rasa tidak percaya masih bersarang di benak Ummi Salmah karena telah berhasil menjadi wisudawan terbaik Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Kendala serta hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan skripsi terbayar sudah dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,70. Skripsinya yang berjudul "Penerapan Media Permainan Cublak Suweng terhadap Hard Skills dan Soft Skills Siswa pada Materi Zat Aditif Kelas VIII SMP Negeri 1 Dawarblandong Mojokerto" mengantarkan mahasiswa asal Mojokerto itu menjadi lulusan terbaik pada Wisuda ke-80 Unesa kemarin, Sabtu (21/6/2014). Berawal dari saran dosen pembimbing, Drs. Achmad Lutfi, M.Pd., mahasiswi yang akrab di panggil Ummi itu diarahkan menerapkan media permainan tradisional, yaitu Cublak Suweng. Selain itu, diperkuat juga dengan berlakunya Kurikulum 2013 yang memberi implikasi bahwa dalam pembelajaran perlu ada upaya untuk memberikan lingkungan belajar yang kondusif dengan metode dan media yang bervariasi sehingga memungkinkan peserta didik belajar dengan tenang dan menyenangkan. Permainan tradisional asal Jawa Timur ini diaplikasikan untuk hard skills dan soft skills yang meliputi kemampuan berkomunikasi, percaya diri, dan disiplin. "Yang sulit itu membuat instrumen pengamatan serta aturan-aturan permainan yang dimodifikasi untuk menggabungkan soft skills dengan permainan tersebut," ungkap mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Sains angkatan 2010 itu. Berkat skripsinya pula, mahasiswi yang tinggal di Dusun Manyarsari Desa Gunungsari Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto itu terinspirasi untuk mengumpulkan permainan-permainan tradisional yang telah diteliti untuk diterapkan ketika ia mengajar nantinya. Alasannya karena tidak sedikit siswa yang memberi respon positif setelah diterapkannya media permainan tradisional ini. Meskipun tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi selama kuliah namun mahasiswi yang lahir 2 Oktober 1991 ini sejak semester tiga sudah berlatih mengajar dengan menjadi guru les. Dukungan dan doa dari kedua orang tua juga menjadi pengiring keberhasilannya. "Ketika ada masalah mengenai skripsi, saya selalu curhat kepada Bapak, meskipun Bapak tidak tahu-menahu mengenai masalah itu," ujar Ummi diiringi dengan tawa kecilnya. Untuk selanjutnya, ia ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan S-2 pada program studi yang sama. "Apapun tugasnya kita harus lakukan dengan sebaik-baiknya. Mau nantinya jadi yang terbaik atau tidak, itu kan terserah, yang terpenting kita sudah melakukannya dengan maksimal," ujarnya. (Ulil/Suryo/Wahyu/Byu)