www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali ditunjuk Direktorat Sumber Daya, Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai perguruan tinggi pembina program dosen magang 2022. Tahun ini, kampus ‘satu langkah di depan’ itu menerima sebanyak 21 dosen magang dari 19 perguruan tinggi se-Indonesia.
UNESA mengawali program tersebut dengan Meet and Greet pimpinan serta seluruh jajaran struktural UNESA dan para dosen magang secara daring pada Kamis, 25 Agustus 2022. Selain dosen magang, kegiatan tersebut juga melibatkan pimpinan perguruan tinggi para dosen magang berasal dan para dosen muda UNESA.
Dr. Syamsul Sodiq, M.Pd., koordinator kegiatan mengatakan bahwa ada tujuh perguruan tinggi yang ditunjuk oleh pusat untuk menyelenggarakan program dosen magang. Perguruan tinggi yang dimaksud yaitu UNESA, ITB, IPB, UNPAD, UGM, UNAIR dan UPI. Program ini mulai pada 1 Agustus 2022 dan akan berakhir pada 30 November 2022.
Peserta magang tersebut, lanjutnya akan magang di lima fakultas dan 7 prodi UNESA, S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Kemudian prodi S-1 Pendidikan Biologi dan S-1 Pendidikan Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Lalu, prodi S-1 Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga (FIO). Selain itu, prodi S-1 PGSD di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan prodi S-1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik.
Dia memaparkan, perguruan tinggi asal peserta magang meliputi Universitas Kristen Artha Wacana, STKIP Soe, Universitas Garut, Universitas Peradaban, Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, Universitas Siliwangi, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Samawa, Universitas Galuh dan STKIP Al-Amin Dompu.
Selain itu juga ada Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Universitas Timor, Universitas Persatuan Guru 1945 NTT, Universitas Megarezky, Universitas Muhammadiyah Tangerang, STKIP Muhammadiyah Manokwari, Universitas Madako Tolitoli, Universitas Wiralodra, dan Universitas Muhammadiyah Luwuk.
Skema program magang yaitu dua bulan daring dan dua bulan luring. Selama daring peserta berinteraksi melalui Learning Management System (LMS) Melisa, dan kegiatan luring sepenuhnya di kampus Unesa. “Dosen magang akan belajar tentang manajerial kepemimpinan di perguruan tinggi, penguatan pendidikan dan pembelajaran, penguatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan penguatan penulisan publikasi ilmiah internasional. Selain itu juga ada praktik tim teaching, cultural exchange, dan lain-lain,” jelasnya.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., pada kesempatan itu mengajak dosen magang dan dosen muda untuk terus belajar dan beradaptasi serta banyak melahirkan karya. “Jangan merasa nyaman dan puas. Jangan takut mengoreksi dan mengevaluasi program dan kebiasaan lama yang tidak efektif untuk menghadapi disrupsi. Harus selalu siap menciptakan terobosan,” ucapnya.
Cak Hasan berharap setelah sempat bulan menjalani magang di UNESA, para dosen memiliki banyak bekal dalam membangun dan mendorong kemajuan di kampus asalnya masing-masing.
“Apa yang bagus di sini ambil semuanya dan terapkan di kampus masing-masing. Saya harap muncul banyak inovasi di kampus Anda semuanya. Saya harap magang bukanlah akhir, tetapi awal dari kolaborasi. Sehingga bukan hanya dosen yang belajar, tetapi sebagai perguruan tinggi kita bisa saling belajar untuk berinovasi,” ujarnya.
“Terima kasih UNESA, alhamdulillah kami bisa mengirimkan salah satu dosen terbaik kami. Mudah-mudahan dapat belajar banyak hal di sana,” ujar Hawa Hasan, S.Sos., M.Pd., Ketua Sekolah Tinggi Keguruaan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari.
Sementara itu Rektor Universitas Kristen Artha Wacana, Dr. Ayub Urbanus Imanuel Meko, M.Si., mengungkapkan harapannya atas program tersebut. “ini harapan kami bersama agar kegiatan ini mampu berjalan dengan baik dan mampu memberikan dampak positif bagi masing-masing institusi. Selain itu membangun jejaring baik untuk mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia terutama kami di daerah-daerah luar jawa yang terkadang tertinggal, agar bisa mendapat kesempatan percepatan,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Dalam Meet and Greet tersebut, pimpinan UNESA dan 19 perguruan tinggi lainnya menandatangani nota kesepahaman kerja sama peningkatan kualitas tridarma perguruan tinggi. “Setiap kampus tentu punya kelebihannya masing-masing. Karena itu kita perlu kolaborasi dan perkuat sinergi sebagai salah satu upaya melahirkan inovasi dan meningkatkan kontribusi terhadap masyarakat, bangsa dan negara,” tutup Cak Hasan. [HUMAS UNESA]
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: