www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Sebagai implementasi kurikulum merdeka belajar, Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Bojonegoro dan mahasiswa reguler UNESA prodi S-1 Pendidikan Luar Sekolah (PLS) melakukan Kuliah Lapangan di Desa Wisata Cisaat, Kecamatan Ciater, Bandung, Jawa Barat.
Program yang bergulir pada 29 Mei hingga 1 Juni 2023 ini melibatkan total 84 mahasiswa; 63 mahasiswa reguler dan 21 mahasiswa RPL. Mereka melakukan kuliah 'bersama masyarakat' ini salah satunya di Desa Wisata Cisaat Bandung.
Dr. Widodo, M. Pd., dosen pengampu MK Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan menyampaikan bahwa lewat program tersebut, mahasiswa RPL yang merupakan perangkat dan pegiat desa bisa belajar dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan potensi desa.
"Bojonegoro ini salah daerah yang punya banyak potensi dan ini perlu dikembangkan secara berkelanjutan. Nah, pemerintah tidak bisa jalan sendiri, mahasiswa RPL dan reguler ini juga kita dorong untuk melakukan aksi nyata bagaimana potensi ini bisa dikembangkan," ucapnya.
www.unesa.ac.id
Desa Wisata Cisaat Bandung ini, lanjutnya, dikelola langsung oleh desa dan investor, bahkan desa ini telah menjadi desa wisata pendidikan yang dijadikan tempat berbagai kegiatan pendidikan merdeka belajar seperti penelitian, pengabdian, bahkan life education yang menyediakan homestay bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Bojonegoro memiliki potensi lokal, seperti alam, seni budaya desa, kehidupan desa, profesi masyarakat, peninggalan sejarah, dan sebagainya yang tentunya bisa dikembangang," tutur Widodo.
Selain di desa tersebut, mahasiswa UNESA juga melakukan kuliah lapangan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ariyanti Bandung untuk mendapatkan pemahaman secara langsung tentang program pendidikan nonformal yang dikelola oleh lembaga pelatihan profesional. Teori yang mahasiswa ini pelajari di kampus lalu digunakan untuk meninjau langsung bagaimana prakteknya di LPP Ariyanti Bandung.
“Sehingga melalui kuliah lapangan ini, antara teori dan praktik dipelajari secara komprehensif sebagai bekal mahasiswa ketika lulus nantinya. Bagi mahasiswa RPL juga menjadi pijakan MK yang akan dipelajari di kampus dengan MK Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan PNF,” terang Widodo.
Terakhir mahasiswa melakukan kuliah lapangan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung dengan tujuan mahasiswa mendapatkan pemahaman secara langsung penyelenggaraan pendidikan dan latihan (diklat) yang dikelola pemerintah.
Diklat sebagai program PNF harus dipahami dengan baik oleh mahasiswa PLS, sehingga teori yang dipelajari di kampus dan terkonfirmasi di lembaga BBPPKS Bandung. Mahasiswa RPL mendapatkan pemahaman secara lengkap teori, praktek, dan model pendidikan dan pelatihan program PNF yang dikembangkan di lembaga tersebut.
“Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap semester disesuaikan dengan MK yang bersifat semi-praktikum maupun praktikum. Kuliah lapangan dilakukan pada lembaga yang representatif dan relevan dengan MK supaya menyelaraskan antara teori dan praktek," tutupnya.[]
***
Penulis: Angel Millehelena
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: