www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Bersama sejumlah perguruan tinggi lainnya, Jajaran pimpinan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadiri Konferensi Pembukaan Program Studi yang dihelat Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) secara daring, Kamis, 20 Oktober 2022. Konferensi ini merupakan tindak lanjut pengajuan pendirian prodi sejumlah kampus di antaranya prodi Kedokteran oleh UNESA.
Ketua KKI, dr. Putu Moda Arsana, Sp.PD-KEMD., FINASIM mengatakan, pendirian prodi kedokteran ini unik karena pertama soal obyek tentu haruslah manusia dan dalam kedokteran, prinsipnya zero mistake. Karena itu perlu menetapkan dan mengesahkan dasar-dasar pendidikan, melakukan fungsi pembinaan untuk mencegah pelanggaran kode etik kedokteran.
Pembinaan mahasiswa perlu dilakukan, karena rata-rata mahasiswa kedokteran akan membuka praktik sendiri. “Dengan begitu kita hari ini ada di era global disruption yang ke depannya bisa membawa akibat bagi dunia kesehatan,” ujarnya.
Pendidikan dokter mengalami transformasi ke arah yang lebih terbuka dan kualitas layanan. “Jangan sampai tidak mampu memberikan layanan kesehatan nanti saat berada di masyarakat. Layanan ini penting dikedepankan,” ujarnya.
Pesatnya kemajuan bidang kedokteran hendaknya mampu mengantisipasi masalah-masalah yang berkaitan dengan globalisasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di daerah-daerah 3T misalnya. “Mulai dari depan para dokter ini harus bisa mengatasi masalah disruption bagi masyarakat. Kemudian meningkatkan layanan seiring perubahan di tengah masyarakat,” bebernya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNESA, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. menuturkan, UNESA tengah melakukan upaya pengajuan pembukaan program studi Kedokteran. Prodi tersebut berbeda dengan prodi kedokteran lainnya karena mempunyai spesifikasi, Kedokteran Olahraga.
“UNESA sedang memantapkan pengajuan pembukaan prodi Kedokteran dengan muatan olahraga. Kami (UNESA: red) memiliki fasilitas laboratorium olahraga yang memadai. Atas dasar undang-undang yang mengamanatkan bahwa setiap cabang olahraga harus memiliki tenaga medisnya sendiri. Jadi kami sedang berupaya untuk memenuhi itu,” paparnya.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa saat ini UNESA tengah memantapkan persiapan pembukaan prodi Kedokteran. “Saat ini masih moratorium, tapi kami sudah bersiap untuk tahapan berikutnya. Setelah ini ada desk evaluasi lalu tahapan berikutnya adalah asesmen kelayakan. Sehingga target akhirnya nanti ialah mengantongi rekomendasi,” bebernya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Muhammad Ari Rifqi Mubarok/Haikal.
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: