Unesa.ac.id - Surabaya, Kembali, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) membuktikan kontribusinya untuk perkembangan pendidikan, khususnya di wilayah Surabaya. Kali ini, Jurusan KTP gelar workshop bersama 65 guru mata pelajaran SMA N 19 Surabaya. Kegiatan yang dilaksankaan selama dua hari tersebut, yakni 9 s.d. 10 Juli 2019 merupakan wujud implementasi dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SMA N 19 Surabaya terkait dengan analisis silabus dan sumber belajar sebagai bagian dari tahapan pengembangan media pembelajaran, serta untuk menjalin kerjasama yang diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan SMA N 19 Surabaya.
www.unesa.ac.id
Acara yang juga dihadiri oleh Drs. Moh. Zainuri, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMA N 19 Surabaya, dan Andi Kristanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan KTP FIP UNESA ini diawali dengan penandatanganan Mou antara Prodi TP Unesa dengan SMA N 19 Surabaya yang disaksikan oleh seluruh peserta. Nantinya, ada 7 narasumber dari dosen Jurusan KTP FIP Unesa yang menjadi pemateri dalam “Workshop Analisis Silabus dan Sumber Belajar bagi Guru-guru SMA N 19 Surabaya” yang dilaksankaan di Aula SMA N 19 Surabaya.
Hari pertama workshop diisi dengan 2 materi, yakni materi terkait analisis silabus yang disampaikan oleh Dr. H. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., dan materi terkait analisis sumber belajar oleh Dr. H. Andi Mariono, M.Pd. Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan PKM. Menurut mereka, materi yang didapatkan dianggap sangat baru dan diperlukan. Selain itu, cara penyampaian dosen juga dinilai sangat menarik.
Hari kedua, workshop diisi dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) per-guru mata pelajaran. Masing-masing guru menghasilkan analis kebutuhan pengembangan media berdasarkan analisis silabus dengan di pandu oleh tim dosen. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mencari materi apa yang sulit dipahami oleh siswa, sehingga diperlukan sebuah solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dari kegiatan ini, diharapkan bisa meningkatkan kompetensi guru. Ilmu yang didapat pun bisa diimplementasikan secara nyata di lapangan yang berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu, kegiatan semacam ini perlu ditingkatkan untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar sebagai bagian dari kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Ke depan, workshop semacam ini akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan dalam jangka waktu 5 tahun. (ay)
Share It On:
