www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah UNESA mengadakan kuliah umum dengan tema “Sinau Nyerat Sastra Jawi Modheren Minangka Panuwuh Generasi 5.0 Nresnani Sastra Jawi” pada Minggu, (12/09/2021). Sebagai narasumber, hadir Prof. Dr. George Quinn, ahli Sastra Jawa Modern dan sebagai dosen senior Australian Nasional University, Canberra, Australia.
George Quinn menyampaikan tentang cara mencintai sastra Jawa dengan wawasan yang luas. “Sastra Jawa mencul dan berkembang sejak 20 tahun yang lalu dengan cara desentralisasi, dan ada pengaruh ekonomi Indonesia dan teknologi digital,” ujarnya. Dalam perkembangannya, sastra Jawa didukung perkembangan ekonomi Indonesia dan teknologi digital sehingga memudahkan pembaca dalam mengakses karya-karya pengarang Jawa.
Selain itu, juga tidak lepas dari pengaruh dan dukungan logat atau cengkok daerah pada sastra Jawa. Contohnya di novel “Geger Wong Ndekep Macan” yang bahasa Pengiyongan (Banyumasan). “Pengarang novel itu menggunakan bahasa Banyumasan yang terbit sejak tahun 2010”, ujarnya. “Pengarang kondang Ahmad Tohari mengeluarkan novel Ronggeng Dukuh Paruk dengan Bahasa Jawa Banyumasan,” lanjutnya.
Terdapat banyak sastra Jawa dalam cerita yang menggunakan bahasa Jawa khas daerah. Contoh lainnya seperti cerpen “Aku Profesor Temen” yang merupakan karangan oleh Trinil dengan menggunakan cengkok Jawa, Surabaya. Pemerintah melalui sebuah kongres juga berperan penting dalam melestarikan kecintaan terhadap bahasa Jawa di daerah. Pemerintah mendukung penuh, salah satunya dengan diadakan Kongres Aksara Jawa I yang merupakan terobosan pemerintah Jawa Tengah, DIY. “Sastra Jawa memiliki perjalanan dan pergulatan menarik dan penting dipelajari serta dikhayati para generasi,” terangnya. (Madina/zam)
Share It On: