Outbound ini dikemas dalam berbagai kegiatan dan permainan yang memperkuat keakraban dan meningkatkan motivasi.
Unesa.ac.id. SURABAYA— Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sukses menyelenggarakan program Wirausaha Merdeka 2024, yang dikenal dengan nama Bootcamp UNESA Kewirausahaan (Bonek). Kegiatan tersebut ditutup dengan outbound yang diberlangsung di Laboratorium Merdeka Belajar (Labmer), Kampus II UNESA, pada Rabu, 18 Desember 2024.
Kegiatan ini diikuti ratusan peserta ‘Bonek UNESA’ yang sebelumnya telah menjalankan serangkaian kegiatan wirausaha. Outbond ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama tim, membangun relasi yang kuat, serta menanamkan semangat kewirausahaan yang berkelanjutan.
Kasubdit Pertukaran Mahasiswa dan Mobilitas Akademik (PMMA) UNESA, M. Jacky menyampaikan pentingnya dukungan lanjutan untuk produk-produk mahasiswa hasil program ‘Bonek UNESA’ ini.
“Ada banyak produk kuliner dari program ini. Kami berharap UNESA, melalui Pak Rektor dan Wakil Rektor 1, dapat memberikan tempat atau mekanisme lain untuk mendukug produk-produk ini agar terus berlanjut,” jelasnya.
Diharapkan, mahasiswa ‘BONEK UNESA’ menjadi pelaku usaha atau pebisnis sukses ke depan.
Afifan Yulfadinata, PIC Wirausaha Merdeka UNESA, menegaskan bahwa berakhirnya program ini bukanlah akhir dari perjalanan UNESA dalam mendukung kewirausahaan mahasiswa.
“Jika UNESA kembali dipercaya sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) oleh Kementerian, kami siap menyelenggarakan program ini dengan lebih baik lagi. Semoga antusiasme mahasiswa UNESA atau dari luar UNESA akan semakin meningkat,” tuturnya.
Ia juga berharap program ini menjadi bekal nyata bagi mahasiswa untuk berwirausaha. “Setelah program ini selesai, kami ingin memastikan mahasiswa mampu menjalankan usaha mereka tanpa kebingungan untuk bekerja, karena mereka sudah memiliki bekal yang cukup,” tambahnya.
Program ‘Bonek UNESA’ ini tidak hanya memberkan pelatihan kewirausahaan, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai daerah untuk saling belajar dan berbagi pengalaman. Salah satu peserta, Muhammad Raihan dari Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, berbagi kesan dan pesan selama mengikuti program.
Kendati program berakhir, diharapkan mahasiswa ‘BONEK UNESA’ dari berbagai kampus tersebut terus termotivasi untuk mengembangkan gagasan bisnis dan usahanya.
“Kesan saya sangat menarik, karena saya berasal dari prodi psikologi yang tidak berhubungan dengan bisnis. Selain itu, saya juga dari Kalimantan, jadi ada tantangan perbedaan budaya dan bahasa. Tapi itu justru menjadi pengalaman berharga karena di sini ada peserta dari berbagai kampus dan daerah, sehingga perbedaan ini menjadi nilai plus,” ungkapnya.
Dalam program ini, Raihan mengaku mendapatkan banyak hal, terutama ilmu kewirausahaan, seperti pengelolaan keungan dan bisnis di bidang F&B yang menjadi fokus bisnisnya.
“Kami dibimbing mentor berpengalaman, sehingga tahu cara membangun bisnis yang baik. Selain itu, saya juga mendapatkan banyak teman baru, mempelajari budaya baru, dan memperluas relasi,” ujarnya.
Selain outbond, kegiatan ini juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada mahasiswa yang aktif selama masa program berlangsung. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, kreativitas, dan semangat mahasiswa dalam menjalakan program ‘Bonek UNESA’.[*]
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: