Rapat Evaluasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) tahun 2024 dihadiri pimpinan dan sejumlah mitra RPL.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Rapat Evaluasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Movenpick Hotel Surabaya City, pada Jumat-Sabtu, 29-30 November 2024.
Kepala LPSP UNESA, Maspiyah menyebutkan bahwa RPL tidak hanya untuk jenjang S-1 atau sarjana saja, tetapi juga jenjang S-2 atau magister. RPL, merupakan jawaban bagi permasalahan tenaga profesional yang belum mendapatkan atau menyelesaikan jenjang akademik sarjana.
“Contoh pada prodi PG-PAUD banyak dari mereka (mahasiswa RPL) yang sudah menjadi guru, tetapi belum sarjana, maka RPL ini hadir untuk memberikan rekognisi pada mereka sekaligus penguatan kapasitas guru,” ucapnya.
Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri menyampaikan pentingnya RPL bagi penguatan kapasitas SDM kalangan profesional.
“Semangat RPL yaitu untuk meningakatkan kapasitas SDM sekaligus membuka kesempatan belajar dan pengakuan pengalaman secara akademik para profesional yang tentunya sesuai aturan dan jenjang KKNI dari 1-9 dengan setiap jenjang memiliki persyaratan kompetensinya masing-masing,” ucapnya.
Sesuai arahan rektor, dia menekankan agar RPL terus ditingkatkan kualitasnya. “Agar pengalaman belajar mahasiswa RPL bisa sama dengan mahasiswa reguler. Untuk itu seluruh pihak harus bersinergi, tidak hanya LPSP, koorprodi, tim akademik, PPTI, administrasi, keuangan, tetapi semua pihak,” tandasnya.
Program RPL UNESA banyak dirasakan manfaatnya oleh sejumlah mitra dan semakin banyak peminatnya. Hal itu bisa dilihat dari angka pendaftaran pada sejumlah prodi.
Awang Dharmawan, Kepala Pusat RPL melaporkan bahwa, pada semester gasal 2024/2025, UNESA menerima sejumlah mahasiswa RPL dengan rincian: S-1 PG PAUD sebanyak 53 mahasiswa, S-2 Manajemen Pendidikan sejumlah 68 mahasiswa, S-1 PGSD menerima 65 mahasiswa, S-2 PLB menerima 16 mahasiswa.
Berikutnya, S-2 PLS sejumlah 11 mahasiswa, S-1 Administrasi Negara sejumlah 23 mahasiswa, S-1 Pendidikan Geografi sebanyak 10 mahasiswa, S-1 Teknik Informatika sejumlah 18 mahasiswa, dan S-2 Pendidikan Teknologi Kejuruan sejumlah 23 mahasiswa. “Kondisi di semester gasal 2024/2025 bisa dikatakan 70% mahasiswa RPL mayoritas S-2,” terangnya.
Dia menambahkan, sejalan dengan target Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendasmen), terdapat 295 ribu guru di Indonesia yang belum sarjana (D4/S1), terutama yang berada di daerah 3T.
“RPL ini akan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kesenjangan guru di seluruh daerah Indonesia, utamanya di daerah 3T,” ucapnya.
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM atau BKPSDM Pemkot Surabaya, Mamik Suparmi mengapresiasi program RPL. Dia menyampaikan, di Surabaya terdapat 1.000 SK guru, tetapi belum diakui sebagai guru. Pihaknya mengupayakan agar 1.000 guru ini bisa diakui atau diangkat sebagai guru di Surabaya.
“Kami juga memiliki guru yang ketika PNS masuknya formasi D-3, tetapi saat ini Undang-Undangnya harus minimal S-1, maka mereka bisa disetarakan S-1 melalui program RPL ini. Saya bersyukur terdapat RPL dapat merekognisi para guru,” ucapnya. [*]
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: