EMO-VR inovasi pakar dan tim PUID-DIC UNESA memasuki tahap uji coba di SLBN Gedangan.
Unesa.ac.id., SIDOARJO—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Subdirektorat Pusat Unggulan IPTEK Disabilitas (PUID), Disability Innovation Center (DIC) terus menghasilkan produk dan inovasi di bidang disabilitas. Salah satunya inovasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR) yaitu EMO-VR.
Inovasi tersebut memasuki tahap uji coba di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Gedangan, Sidoarjo pada Senin, 16 Desember 2024. EMO-VR adalah perangkat pembelajaran teknologi VR yang dirancang untuk mendukung regulasi diri siswa penyandang autis.
Teknologi ini menghubungkan siswa autis berinteraksi dalam simulasi lingkungan virtual untuk meningkatkan keterampilan regulasi diri, seperti mengelola emosi dan beradaptasi dalam proses pembelajaran.
Guru besar UNESA sekaligus Ketua Asosiasi Profesional Ortopedagogik Indonesia (APOI) Indonesia, Sujarwanto sebagai ketua tim peneliti menyampaikan bahwa EMO-VR ini masih berada dalam tahap pengembangan.
Siswa SLBN Gedangan menggunakan EMO-VR didampingi pakar dan tim PUID-DIC UNESA.
Siswa SLBN Gedangan menggunakan EMO-VR didampingi pakar dan tim PUID-DIC UNESA.
“Inovasi ini dirancang untuk membantu regulasi emosi siswa autis, seperti mengenali perasaan sedih, senang, atau semangat. Kontennya disesuaikan dengan gaya belajar dan karakteristik mereka,” jelasnya.
Dalam penggunaannya, teknologi ini memungkinkan guru mengontrol aktivitas siswa melalui komputer, sehingga siswa tinggal mengikuti skenario yang dirancang.
Inovasi ini berfungsi menyediakan lingkungan virtual yang aman dan terstruktur untuk siswa autis, meningkatkan pengalaman guru, memanfaatkan teknologi interaktif, umpan balik dari pengguna untuk evaluasi peningkatan dalam metode pembelajaran VR.
Tim pakar dan PUID-DIC UNESA memberikan pengarahan seputar cara kerja dan kegunaan EMO-VR.
Menurut Kepala SLB Negeri Gedangan, Miseri, penggunaan EMO-VR merupakan pengalaman baru yang membawa manfaat besar bagi siswa autis di sekolahnya.
“Semoga teknologi ini memiliki dampak positif, terutama dalam pembelajaran dan pengembangan keterampilan komunikasi siswa,” ujarnya.
Hasil uji coba dan masukan dari sekolah akan terus dikelola untuk menyempurnakan teknologi EMO-VR. Ke depannya inovasi ini akan dipresentasikan pada simposium internasional yang melibatkan pakar-pakar disabilitas dari Asia Tenggara.
Simposium tersebut merupakan kolaborasi antara DIC UNESA dengan SEAMEO SEN dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM). Agenda ini akan menjadi ajang sosialisasi dan diskusi bersama para ahli di bidang disabilitas, termasuk memperkenalkan inovasi EMO-VR sebagai solusi pembelajaran bagi disabilitas auits yang dapat diterima secara global.[*]
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP) dan Nisrina Hikaru Putri Roshad (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas UNESA
Share It On: