Dr. Martadi, M.Sn., Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi UNESA bersama tim Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Surabaya dan Pusat Literasi UNESA usai pertemuan.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Sejak 2024, PDM-10 (PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah) bekerja sama dengan Pusat Literasi UNESA meningkatkan literasi dan numerasi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Prof. Kisyani. M.Hum, Kepala Pusat Literasi UNESA mengatakan bahwa PDM-10 memberikan bantuan materi, buku bacaan bermutu, dan link buku untuk sekolah yang nilai literasinya rendah.
Selain itu, PDM-10 siap melatih calon narasumber literasi dan numerasi dari kampus mitra. ”Terkait biaya pelaksanaan kegiatan di sekolah atau dinas sepenuhnya diserahkan kepada penyelenggara kegiatan,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, Kamis, (13/6) diadakan rapat antara Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Surabaya dengan Pusat Literasi UNESA di kantor Wakil Rektor IV UNESA. Dr. Martadi, M.Sn., Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasimengatakan kerja sama ini perlu dilakukan.
”Kedua lembaga ini memiliki kompetensi dan kepentingan yang sejalan. Pusat Literasi UNESA memiliki tim narasumber literasi dan numerasi level nasional. Dinas Surabaya memiliki rencana mengadakan pelatihan literasi dan numerasi,” papar pria yang pernah menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya itu.
Pertemuan ini untuk membahas kerja sama pelatihan pengembangan soal AKM untuk guru SMP di lima wilayah Surabaya. Sebenarnya, sasaran kegiatan PDM-10 adalah SMP yang memiliki nilai rapor pendidikan rendah (kategori K-1 dan K-2).
”Targetnya semua sekolah jenjang SMP di Surabaya, termasuk yang memiliki nilai literasi dan numerasi hijau,” harap Atiko selaku perwakilan dari Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Surabaya.
Pelatihan pengembangan soal AKM ini rencananya akan dilaksanakan pada 25 Juni 2024 di SMP Gloria Surabaya. Bentuk pelatihan yang ditawarkan UNESa secara berkesinambungan yaitu workshop secara luring, penugasan, dan evaluasi secara daring.
Ada dua model pelatihan yang akan dilakukan oleh dinas. Waka kurikulum SMP akan mengikuti pelatihan dengan model umum. Adapun pengurus MGMP bentuk pelatihan-nya secara khusus lebih diperdalam ke arah AKM untuk ANBK.[]
***
Penulis: Fafi
Foto: dok Fifi
Share It On: