Saat sesi talk show bersama Arif Santoso (redaksi Jawa Pos) dan Adi Purwanto (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora), Muchlas Samani menegaskan bahwa kurikulum harus dipahami dengan benar oleh praktisi pendidikan. "Mereka lebih banyak bersandar pada buku paket dan buku LKS saat mengajar," tambahnya. Saat Muchlas bertanya, "Benarkah Bapak dan Ibu kalau mengajar hanya mengandalkan buku teks atau LKS?" tanya rektor. Peserta serentak menjawab, "Iya, benar."
Lokakarya diikuti 300 peserta dari unsur DPRD, Bappeda, LSM, guru, dosen, dan kepala sekolah. Di lokasi lokakarya juga terdapat pameran hasil program BEC-TF. Banyak peserta yang menyatakan salut dalam kegiatan ini. "Saya mendapatkan informasi lengkap tentang tatakelola pendidikan," ujar Adylin dari Manokwari, Papua. (yy/syt)
Share It On: