Rencana kenaikan biaya seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) 2008 dinilai sejumlah rektor perguruan tinggi negeri (PTN) wajar. Namun, mereka berharap kenaikan itu prosedural dan tidak sampai memberatkan calon mahasiswa. Rektor ITS Priyo Suprobo mengaku, pihaknya masih memaklumi bila ada kenaikan biaya SPMB. Sebab, kenaikan itu tentu dengan pertimbangan matang. "Kalau ada kenaikan biaya, selama masih masuk akal saya setuju. Apalagi saat ini ada kenaikan harga barang, termasuk BBM," katanya. Dia menambahkan, kenaikan biaya SPMB tersebut juga harus prosedural. Jangan sampai keputusan menaikkan biaya mengabaikan aturan yang berlaku. "Saya menginginkan prosedural. Sebab, penyelenggaraan SPMB termasuk pengadaan barang dan jasa dan lembaga yang nirlaba," ujar Probo. Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Haris Supratna juga sependapat. Kata dia, kenaikan biaya formulir SPMB dianggap wajar. Apalagi kenaikannya Rp 25 ribu - Rp 30 ribu, tentu tidak banyak memberatkan. "Setiap hitungan tahun secara berkala pun, pendaftaran SMPB juga pasti naik," katanya. Ditanya keterkaitan kenaikan dana dengan kemungkinan kenaikan pembagian pemasukan SPMB ke PTN-PTN, Haris belum dapat berkomentar. "Urusan kenaikan dana pendaftaran, rektor sama sekali tak ikut campur. Keputusan berada di tangan perhimpunan SMPB," katanya. Yang jelas, pembicaraan dalam rapat akhir minggu mendatang, persoalan itu bakal dituntaskan. Sebagaimana diberitakan, perhimpunan SPMB mengusulkan ada kenaikan biaya pendaftaran SPMB pada tahun ini. Untuk IPA/IPS biasanya menjadi Rp 175 ribu, tahun sebelumnya Rp 150 ribu. Sedangkan IPC menjadi Rp 200 ribu, sebelumnya Rp 175 ribu. (git/ara/hud) Sumber : www.jawapos.com