Rektor, Cak Hasan dan jajarannya mengenakan baju perjuangan dalam Upacara Hari Pahlawan.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Civitas academica Universitas NegerI Surabaya melaksanakan Upacara Hari Pahlawan di Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Minggu, 10 November 2024.
Upacara yang dihadiri seluruh jajaran pimpinan dan civitas selingkung kampus ‘Rumah Para Juara’ itu mengusung tema "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu." Wiwik Sri Utami, pembina upacara, membacakan amanat dari Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.
Dalam amanat tersebut ditekankan pentingnya mengenang jasa para pahlawan dan menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan dalam menjaga keutuhan NKRI. Juga disampaikan harapan agar Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dan sejahtera pada tahun 2045.
Dalam wawancara setelah upacara, Rektor UNESA, Nurhasan atau Cak Hasan mengungkapkan makna Hari Pahlawan dan pentingnya generasi muda untuk terus berkolaborasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
"Pahlawan adalah sosok yang memiliki cita-cita besar, berani, dan tangguh. Kita harus mampu mewujudkan mimpi para pahlawan dengan menjaga keutuhan NKRI," ujar Cak Hasan.
Pimpinan UNESA mengajak civitas untuk teladani pahlawan dengan mengejewantahkan spirit perjuangan dalam lingkungan kerja dan perkuliahan.
Lebih lanjut, Cak Hasan menjelaskan bahwa tema yang diusung tahun ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di era globalisasi dan digitalisasi.
"Di era ini, kita harus cepat beradaptasi, belajar, dan berkolaborasi, karena siapa yang cepat beradaptasi, dia yang akan jadi pemenang," tambahnya.
Selain itu, dalam upacara kali ini, UNESA juga menampilkan kostum-kostum yang mencerminkan semangat perjuangan para pahlawan.
"Baju adat ini membawa makna, bahwa berbeda adalah keindahan dan kekuatan. Kita tetap satu dalam semangat menjaga NKRI," ungkap Cak Hasan, menggambarkan pesan yang ingin disampaikan dalam peringatan tersebut.
Cak Hasan mengajak semua pihak, termasuk anak-anak muda dan mahasiswa untuk mengikuti jejak pahlawan yang memiliki kontribusi positif dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Peran generasi sekarang tidak mesti dengan mengangkat senjata melawan penjajah, tetapi bisa dengan memberikan kontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara melalui peran dan posisinya. Bisa dengan karya, inovasi, gagasan, dan lain-lain.
***
Reporter: Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: