www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bahas penguatan sinergi pengembangan dan pemberdayaan desa serta RPL dalam FGD di Rektorat pada Jumat, 4 Agustus 2023.
FGD ini dihadiri Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd. sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendes PDTT. Dari UNESA hadir Prof. Dr. Hj. Siti Nur Azizah, SH., M.Hum., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan jajarannya.
Prof Azizah mengatakan, FGD yang berlangsung dimaksudkan dalam rangka penguatan kerja sama UNESA sebagai PTNBH dengan berbagai stakeholder, khususnya Kemendes dalam hal pengembangan desa dan beberapa program akademis seperti program rekognisi pembelajaran lampau atau RPL.
Harapannya, UNESA dengan komitmen meningkatkan kualitas pendidikan dapat memberikan langkah-langkah konkrit, khususnya kerja sama dengan melibatkan seluruh prodi yang ada dalam kampus para juara.
Dalam FGD yang dipandu Direktur Teknologi, Informasi, Komunikasi dan Kerja Sama, Prof. Dr. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D., ini, terdapat dua usulan kerja sama LPPM UNESA dan Kemendes PDTT, yakni Desa Literat dan Penguatan Literasi untuk Desa (Sangat) Tertinggal.
www.unesa.ac.id
Kepala Pusat Studi Literasi LPPM Unesa, Prof. Dr. Kisyani, M.Hum., dalam pemaparannya mengungkapkan jika upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat desa untuk menjadikan desa maju dan mandiri.
Menjadi desa literat dibutuhkan penguatan literasi desa (sangat) tertinggal, sebab posisi Indonesia di tingkat dunia dalam hal literasi masih perlu ditingkatkan lagi lewat sinergi dan kerja sama berkelanjutan.
Program ini bertujuan untuk mendukung gerakan literasi nasional. Tak hanya itu, dia juga mengusulkan untuk mengembangkan instrumen berdasarkan rincian indikator yang telah diberikan serta mengembangkan aplikasi yang telah ditentukan.
Selain itu, diusulkan pula strategi membangun budaya literasi serta prosedur dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini UNESA berperan untuk membantu menyusun laporan kegiatan, indikator, instrumen, mengembangkan aplikasi, membantu pelatihan dan sosialisasi.
Di lain pembahasan, Awang Dharmawan, S.Ikom., M.A., menjelaskan soal koordinasi akademik RPL Bojonegoro. Di dalamnya dia menyoroti jadwal akhir dari perkuliahan RPL yang mengharuskan mahasiswanya segera menempuh wisuda pada pertengahan September mendatang.
Senada dengan itu, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd. mengungkapkan bahwa kerja sama dalam bidang akademis harus terus ditingkatkan. Mengingat sudah ada 605 mahasiswa yang melaksanakan RPL di Mojokerto dan 500 di UNY. “Jumlah tersebut terbilang sangat banyak dan sangat potensial sebagai motor penggerak kemajuan desa,” pungkasnya. []
***
Tim Penulis: Erza/Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: