www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya - Saat ini Unesa tengah gencar-gencarnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang budaya literasi sejalan dengan usaha pemerintah dalam membudayakan program membaca buku. Acara yang terselenggarakan di Gedung Rektorat Unesa Lidah Wetan, Sabtu (18/11), ini merupakan komitmen Unesa yang selalu menggerakkan literasi dan membudayakannya. Kegiatan ini diselenggarakan karena kondisi minat baca di Indonesia masih rendah.
Sarasehan Literasi Unesa terbagi menjadi beberapa kegiatan yakni, inspirasi literasi sekolah dan komunitas, Membaca Cerita oleh Rossie Setiawan dan Mengelola Taman Baca oleh Kartono, Diskusi Terpumpun: Literasi Sekolah dan Komunitas, Unjuk Karya, dan Pameran dan Lomba Lapak Literasi. “Literasi tidak hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, kemampuan membaca alam dan keadaan sekitar.” ujar WR I. Dengan pemahaman membaca, anak-anak akan bisa belajar mandiri dan mampu menyelesaikan permasalahan sehingga dapat membentuk karakter dalam diri anak.
Acara Literasi ini sangat meriah. Peserta yang hadir meliputi mahasiswa KKN Tematik, perwakilan Sekolah Dasar, dan bahkan ada yang dari Taman Baca Masyarakat (TBM). Suguhan yang ditampilkan setiap masing-masing perwakilan sangat beragam. Setiap lapak memperlihatkan keunikan dekorasi dan keunggulan mereka dalam bidang literasi, seperti pameran buku, pameran hasil karya anak, dan lain-lain.
Pemandangan penuh buku dari setiap lapak literasi memenuhi lantai 1 dan 2 Gedung Rektorat Unesa, Lidah wetan. Setiap pengunjung akan disuguhi beraneka ragam jenis buku dengan berbagai macam bahasa.
Lapak Literasi ini mendapat apresiasi dari para pegiat literasi Unesa dengan hadiah. Juara pertama diraih oleh SDN Pradah Kalikendal 1 dan Pradah Kalikendal 3 Surabaya, juara kedua diraih oleh SMPN Model Terpadu Bojonegoro, sedangkan juara ketiga diraih TBM RW 3 Kedurus dan TBM Kelurahan Wiyung. Berbagai hal yang unik ditampilkan oleh para juara, salah satunya oleh juara 3 yaitu menampilkan video Culoboyo.
Sedangkan pada kegiatan Mengelola Taman Baca oleh Kartono yang dilaksanakan di lantai 8 Gedung Pendidikan Unesa, Kampus Lidah Wetan. Terlihat banyak mahasiswa maupun masyarakat umum yang tertarik dalam kegiatan pengelolahan taman baca. Kartono sendiri adalah pemateri sekaligus pengelola taman baca sejak tahun 2007. Menurut beliau budaya literasi di indonesia sendiri sudah berjalan, hanya saja peringkatnya masih dibawah 60.
“Saya berharap, hasil dari acara ini bukan hanya menjadi masukan saja namun dapat diwujudkan dan bisa berkelanjut untuk kedepannya serta dapat memberikan perubahan positif untuk budaya literasi di masyarakat”, ujar Kartono. (Hasna/Mira/Why/Lus)
Share It On: