Unesa.ac.id, SURABAYA-Dalam rangka mewujudkan masyarakat desa yang cerdas dan melek literasi, tim PPK Ormawa UNESA menyelenggarakan program Desa Cerdas Berbasis Literasi Digital di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Program ini dilaksanakan pada Agustus-September 2022. Tim PPK berasal dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNESA.
Program Desa Cerdas berfokus pada peningkatan mutu masyarakat desa dalam hal literasi berbasis digital itu merupakan wujud dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lahirnya program ini untuk menjawab minimnya minat baca masyarakat.
Devi Citra Ayu Rahmawati, ketua pelaksana mengatakan bahwa lewat program tersebut mereka menggagas lima pojok literasi di desa. Ada pojok literasi kesenian dan kebudayaan, pojok literasi kewirausahaan, pojok literasi agraria, pojok literasi kerohanian, dan pojok literasi bimbingan belajar dan dongeng.
1. Pojok Literasi Kesenian dan Kebudayaan
Pojok literasi kesenian dan kebudayaan ini bertempat di Sanggar Seni Ngripto Raras, Desa Sukorejo yang fokusnya untuk mendigitalisasikan kebudayaan lokal melalui media sosial seperti Instagram dan Youtube agar kebudayaan-kebudayaan setempat terekspos di media sosial. Tujuannya memperkenalkan budaya lokal kepada generasi dan khalayak luas. “Kami juga adakan pelatihan dan tentu sinergi dengan stakeholder setempat dengan melibatkan pemuda desa,” ucap Citra.
2. Pojok Literasi Kewirausahaan
Pojok Literasi Kewirausahaan, ungkap Devi Citra, bertempat di Balai Desa Sukorejo. Di pojok literasi ini, Tim PPK Ormawa memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK yang memiliki wirausaha agar dapat membuat lapak di E-Commerce seperti TikTok Shop dan Shopee. “Dengan demikian, mereka akan mendapatkan bekal berjualan secara online, selain penjualan offline yang sudah dijalankan,” tambahnya.
Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh ibu-ibu, Bu Min, salah satu anggota PPK desa setempat mengaku mendapatkan banyak manfaat. Menurutnya, dengan adanya pembinaan pembuatan lapak di E-commerce sangat membantu dirinya berjualan secara online. “Semula, saya hanya bisa berjualan di rumah saja, tapi dengan adanya lapak E-commerce, saya bisa berjualan secara online sehingga lebih menguntungkan bagi saya dan keluarga,” ucap Bu Min, warga penjual seblak.
3. Pojok Literasi Agraria
Pojok Literasi Agraria berfokus pada pembuatan tanaman hidroponik yang dapat dimanfaatkan di lahan sempit. Selain tanaman hidroponik, tim PPK Ormawa HMJBSI UNESA juga memberi pembinaan cara pembuatan biopori atau sumur resapan.
Kegiatan difokuskan pada para SMAN 1 Parengan dan mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah. Kepala Sekolah SMAN 1 Parengan, Aziz mengakui dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan motivasi untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Dia mendukung kegiatan untuk melakukan pembinaan berupa cara menanam teknik hidroponik dan biopori. “Kebanyakan anak-anak SMA kami yang tidak ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi karena latar belakang ekonomi keluarga. Dengan adanya mahasiswa PPK dari UNESA, saya harapkan dapat meningkatkan keinginan anak-anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” ungkapnya.
4. Pojok Literasi Kerohanian
Pojok Literasi Kerohanian dilaksanakan di Masjid Darussalam, Desa Sukorejo. Program ini berfokus pada anak-anak usia 6-12 tahun. Kegiatannya berupa pembinaan oleh tim PPK Ormawa yakni tata cara wudhu, tayamum, dan sholat. Tim PPK juga memberikan edukasi berupa hari-hari besar Islam, kisah-kisah nabi, dan menulis kaligrafi asmaul husna.
5. Pojok Literasi Bimbel dan Dongeng
Program selanjutnya, Pojok Literasi Bimbel dan Dongeng yang menyasar siswa SDN Sukorejo kelas 1-6 terkait mata pelajaran yang belum dipahami di sekolah. Selain itu juga ditujukan kepada balita di taman kanak-kanak setempat.
“Kegiatan mendongeng dilakukan setiap Kamis. outputnya anak-anak dapat bercerita dongeng untuk melatih kepercayaan diri serta melatih budaya membaca sejak dini,” terang Citra.
Dia berharap, program Desa Cerdas yang menyentuh masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa ini bisa meningkatkan kualitas literasi di desa tersebut. “Ada banyak variabel ketika kita membahas soal literasi. Karena itu tidak bisa jalan sendiri, seluruh pihak harus bersinergi. Kemudian, literasi soal kebiasaan atau karakter yang sebaiknya memang diperkenalkan dan dibiasakan sejak dini, dikuatkan saat remaja dan dikembangkan di usia dewasa,” tutup Citra.
Nur Halim selaku perangkat Desa Sukorejo mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dilakukan di desa-desa. “Ini program bagus menurut saya, khususnya bagi masyarakat kami karena dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan masyarakat menjadi melek baca,” ujarnya.
Dengan adanya pojok literasi digital tersebut, antusiasme masyarakat yang umumnya tidak suka membaca menjadi tergugah minat bacanya. Apalagi, pojok literasi tersebut menawarkan desain yang sangat menarik bagi masyarakat baik kalangan dewasa maupun anak-anak. [HUMAS UNESA]
Penulis: Lukman
Editor: @zam Alasiah*
Foto : Dokumentasi Devi Citra Ayu Rahmawati
Share It On: