Meski jadi redaktur senior bagian Sportainment di Jawa Pos, ia juga peduli dengan perkembangan pendidikan di negeri ini. Saat kali pertama program Sarjana Mendidik di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan) diinisiasi Kemdikbud, ia pun bersama Prof. Lutfiyah Nurlaela (Direktur PPG Unesa) dan Prof. Muchlas Samani (Rektor Unesa) berangkat ke Sumba Timur untuk merasakan perjuangan para peserta SM-3T dan mendokumentasikannya. Tak hanya itu, kepedulian dan kecintaannya terhadap almamater, diwujudkan dengan komitmennya untuk turut serta menggerakkan literasi di kalangan calon pendidik profesional. Lebih dari itu, komitmennya untuk membantu kemajuan almamter terus dilakukan. Satu di antaranya mengembangkan Ilmu Komunikasi edukatif untuk jenjang S-1 yang baru dibuka Unesa.
Sayang, kini ia telah berpulang ke maha pencipta, Allah SWT. Sabtu (2/8/2014), Jalan Raya Waru, dekat pintu utara Terminal Purabaya menjadi tempatnya menghirup udara terakhir. Rukin Firda ditakdirkan mengalami kecelakaan dengan Bus Sumber Slamet di tengah perjalanan menuju kampus Unesa di Lidah Wetan guna memenuhi undangan halal bi halal Himapala (Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam), UKM yang menempanya jadi seorang jurnalis yang tahan mental dan tantangan alam. Selamat jalan Pak Rukin, selamat jalan pak gurunya calon pendidik profesional berliterasi. (Byu)
Share It On: