www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Prodi Seni Rupa dan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar Seminar Nasional Artificial Intelligence (AI) dengan tema ‘AI serta Implikasinya pada Seni dan Pendidikan Seni’ di Auditorium T14 FBS, pada Selasa, 7 November 2023.
Seminar yang berlangsung secara hybrid ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan AI dalam menunjang proses pembelajaran dan kekaryaan di bidang seni serupa maupun pendidikan seni rupa.
Dekan FBS, Syafi'ul Anam, Ph.D., membuka acara yang diikuti lebih dari 120 peserta luring maupun daring itu. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa di era serba digital ini AI mengambil peran yang besar dalam kehidupan manusia.
"Bila dimanfaatkan dengan baik, AI dapat membantu segala aspek kehidupan yang tentunya akan memudahkan manusia dalam mencapai suatu hal, tak terkecuali pada bidang seni," ujarnya.
Dosen FBS itu menambahkan, AI membuka peluang seni baru dengan kreativitas tanpa batas. Sehingga, keterampilan penggunaan AI perlu terus dikembangkan agar dapat menyeimbangkan laku perkembangan teknologi tersebut.
Pada sesi materi, dosen dari Universitas Parahyangan, Bandung yakni Syarif Maulana, S.IP., M.Ikom, menjelaskan, kecerdasan buatan merupakan topik yang membahas tentang asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan mengenai kecerdasan buatan yang saat ini berkembang begitu pesat.
Hal tersebut membuat manusia tidak lepas dari teknologi khususnya kecerdasan buatan yang kini menjadi kebutuhan bagi manusia. "Semakin jauh mengenal AI maka akan semakin dalam pula pemahaman yang akan kita dapat. Dengan demikian, kita bisa memilah dan menentukan kapan waktu yang tepat dalam menggunakan AI," kata Syarif.
www.unesa.ac.id
Pemateri berikutnya, Sudjud Dartanto, S.Sn., M.Hum., dari ISI Yogyakarta sharing tentang perkembangan karya baru dengan menggunakan AI sebagai salah satu medianya. Topik yang diangkat Sudjud yaitu Perkembangan Mutakhir karya-karya New Media Art berbasis AI.
Dia menurutkan, para seniman masa kini telah memiliki kebebasan dalam berkarya dengan menggunakan berbagai macam media. Media baru menjadi variasi yang dapat kombinasi secara kreatif untuk menghasilkan karya-karya ikonik.
"Tapi hal tersebut tidak boleh membuat kita menjadi lengah, kita harus sadar akan apa yang terjadi di masyarakat terkait fenomena penggunaan AI dalam pembuatan karya seni. Masyarakat terpecah menjadi pro dan kontra, sehingga sebagai penggiat seni kita baiknya mampu menempatkan diri dan mengoptimalkan penggunaan AI secara bijak," ucapnya.
Umi Laili Yuhana, S.Kom., M.Sc. dosen ITS menyampaikan materi “Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan’. Dia mengungkapkan, perkembangan zaman bertumbuh secara beriringan dengan teknologi seperti kecerdasan buatan.
Hadirnya kecerdasan buatan atau AI ini dapat digunakan dalam pengembangan pendidikan yang berbasis teknologi yang dapat memfasilitasi penyampaian informasi, pengembangan pembelajaran, serta konsep pembelajaran yang optimal.
"Pendidikan berbasis teknologi mampu menjadi wadah untuk mengembangkan produk dan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta didik, guru, ataupun seluruh aspek kependidikan," ucap Umi Laili.
Siti Aminah, S.Pd., M.Pd. yang berasa dari Universitas Negeri Yogyakarta menuturkan, mahasiswa seni identik dengan keunikan serta kreativitas memiliki peluang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal melalui media AI misalnya. AI menawarkan potensi yang menjanjikan, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas potensi yang dimiliki oleh mahasiswa seni.
Selain itu, AI juga dapat memetakan peluang dan hambatan yang dimiliki mahasiswa lalu mengolahnya dengan menghasilkan solusi dengan perencanaan terbaik. Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki langkah yang terstruktur mengenai gambaran masa depan dengan menggunakan AI sebagai media perancangnya.
"Pemanfaatan AI sebagai media planner bagi mahasiswa seni tentunya akan sangat membantu dalam menentukan arah langkah dan penentuan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa seni. Selain ini, mahasiswa seni dapat menggunakan AI untuk meningkatkan kreativitas tanpa meninggalkan unsur orisinalitas dari ide mahasiswa seni itu sendiri," tutup Siti Aminah.
Dra. Indah Chrysanti Angge, M.Sn., perwakilan dari panitia menyatakan, kegiatan seminar nasional ini diharapkan memberikan pandangan baru mengenai AI. Tentunya, kebijaksanaan dalam penggunaan AI menjadi kunci dari optimalisasi perkembangan teknologi tersebut.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang nyata pada penggiat seni khusus mahasiswa yang menjadi tunas baru bagi perkembangan seni di Indonesia,” harapnya. []
***
Reporter: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: